A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Bahlil: Lokasi Tambang Nikel di Pulau GAG Jauh dari Kawasan Wisata Raja Ampat - Ntvnews.id

Bahlil: Lokasi Tambang Nikel di Pulau GAG Jauh dari Kawasan Wisata Raja Ampat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Jun 2025, 20:40
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
enteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia enteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa aktivitas pertambangan di Pulau GAG tidak berada dalam kawasan wisata utama Raja Ampat. Ia menyebut tambang nikel yang dikelola PT GAG Nikel berada pada jarak sekitar 30 hingga 40 kilometer dari destinasi pariwisata ikonik seperti Pulau Piaynemo di Papua Barat Daya.

"Piaynemo itu pulau pariwisatanya Raja Ampat, saya sering di Raja Ampat. Pulau Piaynemo dengan Pulau GAG itu kurang lebih sekitar 30 kilometer sampai dengan 40 kilometer, dan di wilayah Raja Ampat itu betul wilayah pariwisata yang kita harus lindungi," ujar Bahlil di Jakarta, Kamis, 5 Juni 2025.

Ia menegaskan bahwa pelestarian kawasan wisata Raja Ampat merupakan prioritas pemerintah. Namun, menurutnya, wilayah Kabupaten Raja Ampat sangat luas dan memiliki zonasi yang berbeda-beda, termasuk untuk pariwisata, konservasi, dan pertambangan.

"Jadi wilayah Kabupaten Raja Ampat itu banyak hutan konservasi, banyak pulau-pulau yang untuk pariwisata, tapi juga ada pulau-pulau yang memang ada pertambangan," jelas Bahlil.

Dalam paparannya, Bahlil juga menyebut terdapat lima perusahaan yang memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Raja Ampat. Namun hingga kini hanya satu perusahaan yang beroperasi secara aktif, yakni PT GAG Nikel, anak usaha dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM).

"IUP di Raja Ampat itu mungkin ada lima, setelah saya mendapat laporan dari Dirjen. Nah, yang beroperasi sekarang itu hanya satu, yaitu PT GAG Nikel ini," ungkapnya.

Menurut Bahlil, PT GAG Nikel telah mulai berproduksi sejak 2017 dan resmi beroperasi pada 2018. Awalnya, wilayah konsesi tambang tersebut dikelola oleh perusahaan asing berdasarkan Kontrak Karya yang diteken pada 1997-1998. Namun, setelah kontrak itu berakhir, pengelolaan diambil alih oleh negara dan diserahkan kepada PT ANTAM.

"Asing kemudian pergi, diambil alih oleh negara. Negara menyerahkan kepada PT ANTAM. PT ANTAM itu, anak perusahaannya siapa, PT GAG Nikel," kata Bahlil.

Ia menambahkan bahwa kapasitas produksi PT GAG Nikel yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) saat ini mencapai 3 juta ton per tahun.

(Sumber: Antara)

x|close