Ntvnews.id, Ankara - Sebuah kapal yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Gaza dilaporkan telah dicegat oleh militer Israel dan dialihkan ke Pelabuhan Ashdod pada Senin, 9 Juni 2025, menurut laporan dari lembaga penyiaran publik Israel, KAN. Kapal tersebut, yang diketahui bernama Madleen, mengibarkan bendera Inggris dan ditumpangi para relawan dari berbagai negara.
Belum ada informasi resmi yang dirilis mengenai kondisi para penumpang kapal setelah penangkapan dilakukan. Kapal Madleen diketahui berusaha menembus blokade ketat yang diberlakukan Israel terhadap Jalur Gaza—wilayah yang telah menghadapi agresi militer intensif sejak Oktober 2023 dan menyebabkan hampir 55.000 korban jiwa.
Kapal yang memuat berbagai barang bantuan seperti makanan dan susu formula bayi itu dicegat oleh pasukan Israel pada malam hari, sesaat sebelum mencapai perairan Gaza. Setelah disergap, kapal tersebut kemudian digiring menuju pelabuhan Israel di Ashdod.
Baca Juga: Jejak Kapal Madleen yang Bawa Greta Thunberg dan Aktivis Dunia, Hilang Kontak Usai Diblokade Israel
Menurut pernyataan dari Freedom Flotilla Coalition, sebuah LSM internasional yang mengorganisasi misi pelayaran tersebut, sebanyak 12 orang ditahan dari atas kapal. Mereka terdiri dari 11 aktivis dan satu jurnalis.
Di antara yang ditangkap adalah aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg; anggota Parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina Rima Hassan; Yasemin Acar dari Jerman; serta Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi, dan Reva Viard dari Prancis. Nama-nama lainnya termasuk Thiago Avila dari Brasil; Suayb Ordu dari Turki; Sergio Toribio dari Spanyol; Marco van Rennes dari Belanda; serta Omar Faiad, jurnalis dari Al Jazeera Mubasher yang juga merupakan warga negara Prancis.
(Sumber: Antara)