IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Menguat ke Rp16.272 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Jun 2025, 09:59
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi grafik saham Ilustrasi grafik saham

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi 11 Juni 2025 bergerak melemah di tengah optimisme pelaku pasar terhadap kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka melemah 16,15 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.214,59. 

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,88 poin atau 0,60 persen ke posisi 807,92.

"IHSG berpeluang menguat terbatas pada hari ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas.

Baca juga: Kapten Timnas Jepang Takefusa Kubo Doakan Timnas Indonesia di Nyusul ke Piala Dunia 2026

Dari mancanegara, pelaku pasar tengah mencermati negosiasi lanjutan antara AS dan China yang berlangsung di London, Inggris, yang mana pasar menaruh harapan yang begitu besar terhadap pertemuan para pejabat tinggi kedua negara tersebut.

Pembicaraan antara pejabat AS dan China berlanjut pada hari kedua, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick berharap diskusi akan selesai pada Selasa (10/6/2025) malam, namun bisa berlanjut hingga Rabu (11/6/2025) apabila diperlukan.

Lutnick mengatakan pertemuan berjalan dengan sangat baik, sehingga memberikan ekspektasi tinggi terhadap pasar di tengah gersangnya sentimen terhadap pasar saat ini.

Delegasi negosiasi dari AS dijadwalkan kembali ke Washington DC, AS, untuk mendapatkan persetujuan dari Presiden AS Donald Trump terhadap kerangka kerja yang telah dinegosiasikan.

Di sisi lain, pelaku pasar menantikan data inflasi AS periode Mei 2025 yang diperkirakan sebesar 0,2 persen (mtm), atau stabil seperti bulan sebelumnya dan sebesar 2,5 persen (yoy) dari 2,3 persen (yoy) di April 2025.

Apabila inflasi tercatat lebih tinggi dari ekspektasi, maka bisa mempersempit ruang bagi bank sentral AS The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya.

Dari dalam negeri, pemerintah AS menganggap dokumen negosiasi tarif Indonesia sudah sesuai dengan kemauan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa hal itu membuat rencana negosiasi tarif resiprokal dengan AS untuk putaran kedua tidak jadi dibutuhkan.

Baca juga: Menteri LH Dalami Potensi Pidana Empat IUP di Raja Ampat yang Telah Dicabut

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia periode Mei 2025 terpantau stabil di level 152,5 miliar dolar AS atau sama dengan bulan sebelumnya

Pada perdagangan Selasa (10/6/2025), bursa saham Eropa ditutup variatif di tengah pasar masih menantikan hasil negosiasi dagang antara AS dan China. Data tingkat pengangguran di Inggris bulan April 2025 tercatat sebesar 4,6 persen dari sebelumnya 4,5 persen di Maret 2025.

Indeks Stoxx 600 turun tipis 0,02 persen, indeks DAX Jerman melemah 0,77 persen, sementara FTSE Inggris menguat 0,24 persen.

Pada perdagangan Selasa (10/6/2025), bursa saham AS di Wall Street bergerak menguat seiring meningkatnya optimisme investor terhadap hasil positif dari negosiasi dagang antara AS dan China.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 105,11 poin atau 0,25 persen dan ditutup di angka 42.866,87, indeks S&P 500 menguat 0,55 persen menjadi 6.038,81, sementara Nasdaq Composite naik 0,63 persen dan berakhir di 19.714,99.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 180,49 poin atau 0,50 persen ke 37.382,50, indeks Shanghai menguat 20,76 poin atau 0,61 persen ke 3.405,76, indeks Hang Seng menguat 204,77 poin atau 0,72 persen ke 24.327,00, dan indeks Strait Times melemah 17,30 poin atau 0,44 persen ke 3.916,33.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi (11/6) di Jakarta menguat sebesar 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.272 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.275 per dolar AS.

x|close