Cak Imin: Difabel, Lansia dan ODGJ Akan Terima Bansos Abadi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jul 2025, 14:51
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin buka suara soal target 100 hari pertama jadi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Ntvnews.id/Muslimin Trisyuliono). Muhaimin Iskandar atau Cak Imin buka suara soal target 100 hari pertama jadi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Ntvnews.id/Muslimin Trisyuliono).

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) secara permanen kepada kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

“Ya, ada term (istilah) periode. Sampai hari ini, kita berkesimpulan untuk difabel, manusia lanjut usia—manula, sama ODGJ itu abadi, bansos terus,” ujar Muhaimin, yang akrab disapa Cak Imin, saat ditemui di Jakarta pada Minggu malam, 13 Juli 2025.

Sementara itu, bagi kelompok masyarakat di luar ketiga kategori tersebut, pemberian bansos akan dibatasi maksimal selama lima tahun.

“Untuk sementara maksimal lima tahun,” tambahnya.

Menanggapi kemungkinan adanya skema baru dalam penyaluran bansos bagi masyarakat miskin, Cak Imin menegaskan belum ada perubahan kebijakan dalam waktu dekat. “Belum. Masih sesuai standar BPS (Badan Pusat Statistik),” katanya menegaskan.

Sebelumnya, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, juga telah menyuarakan pandangan senada dengan Cak Imin. Ia mengusulkan agar bansos hanya diberikan kepada kelompok miskin yang benar-benar rentan, yaitu lansia, difabel, dan ODGJ.

“Bansos baiknya hanya untuk yang lansia, yang mungkin difabel, mungkin yang ODGJ, ya, 'kan?” ujar Budiman saat diwawancarai di Jakarta pada Jumat, 11 Juli 2025.

Budiman menekankan bahwa masyarakat miskin yang masih dalam usia produktif seharusnya tidak hanya menerima bantuan, tetapi didorong untuk mandiri. “Masyarakat miskin yang secara fisik masih kuat harus diberdayakan agar mereka terbebas dari kemiskinan dengan kekuatan yang mereka miliki,” katanya.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, BP Taskin telah menyusun Rencana Induk Percepatan Pengentasan Kemiskinan yang menggabungkan sembilan pendekatan lintas sektor. Strategi tersebut mencakup intervensi di bidang pangan, perumahan, energi terbarukan, transportasi, pendidikan, kesehatan, serta pengembangan industri kreatif dan digital.

"Karena itulah, Pak Prabowo Subianto membuat BP Taskin agar pengentasan kemiskinan approach-nya tidak sekadar memberikan pelampung," tegas Budiman.

(Sumber: Antara)

x|close