A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Sarmuji: Tergantung Pak Jokowi Mau Masuk Golkar atau PSI - Ntvnews.id

Sarmuji: Tergantung Pak Jokowi Mau Masuk Golkar atau PSI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jun 2025, 18:59
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Senin, Kompleks Parlemen, Senayan, di Jakarta.  Muhammad Sarmuji (Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar). Senin, Kompleks Parlemen, Senayan, di Jakarta. Muhammad Sarmuji (Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar). ((ANTARA/Melalusa Susthira K.))

Ntvnews.id, Jakarta - Sekjen DPP Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), untuk menentukan pilihan politiknya, apakah akan berlabuh ke Partai Golkar atau Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Namun begitu, Sarmuji menegaskan bahwa jika Jokowi memang berniat bergabung dengan Golkar harus komunikasi terlebih dahulu dengan internal partai menjadi hal yang wajib dilakukan.

"Ya, tergantung Pak Jokowi saja, Pak Jokowi mau masuk ke partai mana, mau berdiam di 'rumah' yang mana. Kalau mau di PSI ya monggo, kalau mau masuk Golkar ya kami itu stelsel aktif, ya tentu Pak Jokowi mesti berkomunikasi kepada kami," ujar Sarmuji di Kompleks parlemen, senayan, Jakarta, Senin, 16 Juni 2025.

Ia menuturkan bahwa alasan Partai Golkar membuka pintu bagi Jokowi adalah karena partai tersebut menjunjung prinsip kesetaraan, tanpa membeda-bedakan satu warga negara dengan yang lain.

“Kami enggak bisa terus ngomong, ‘Wah enggak ada pintu buat Pak Jokowi’, wong rakyat biasa saja, RT saja kita terima apalagi mantan presiden pasti pintu kita terbuka,” katanya.

Ketua Fraksi Golkar DPR RI menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai ke mana Jokowi akan berlabuh sebagai pilihan politik sepenuhnya berada di tangan mantan Wali Kota Solo tersebut.

“Pak Jokowi saya yakin akan mengkalkulasi manfaat dan mudaratnya kalau beliau berpartai, baik kemanfaatan untuk diri beliau maupun kemanfaatan untuk bangsa,” ujarnya.

Baca juga: Partai Demokrat Kawal Revisi UU Pemilu untuk Terciptanya Sistem Untungkan Rakyat

Pada Jumat, 16 Mei 2025, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana, menyampaikan dukungannya terhadap kemungkinan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, untuk bergabung dan bahkan menjadi calon Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“Pak Jokowi yang kerja nyatanya sudah kami rasakan sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta patut menjadi calon Ketua Umum PSI," ujar William melalui keterangan yang telah diterima di Jakarta. 

Pada Desember 2024, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menyatakan dengan tegas bahwa partainya menyambut terbuka jika Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), ingin bergabung. Ia menekankan bahwa Golkar bukanlah partai keluarga, melainkan partai yang terbuka bagi siapa saja yang ingin berkontribusi dalam membesarkannya.

Idrus juga menambahkan bahwa Partai Golkar tidak dimiliki oleh satu pihak atau "pemegang saham terbesar", melainkan milik bersama yang dibangun oleh semangat kolektif.

“Jadi persoalannya bukan ajak mengajak, tetapi kita akan menyampaikan bahwa sikap, karakter Golkar sebagai sebuah partai terbuka, Golkar ini partai rakyat, bukan milik keluarga dan tidak ada pemegang saham terbesar,”  ujarnya di Jakarta. 

Baca juga: Kader PSI Dedy Nur Palakka Klarifikasi Usai Sebut Jokowi Layak Jadi Nabi

(Sumber: Antara) 

x|close