Opsi AS Terlibat dalam Perang Israel-Iran Terbuka Lebar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Jun 2025, 07:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Amerika Serikat ((Antara) )

Ntvnews.id, Washington DC - Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa AS tengah mempertimbangkan kemungkinan turut terlibat di tengah konflik yang tengah terjadi.

"Ada kemungkinan kita dapat terlibat dalam pertempuran yang tengah terjadi antara dua musuh bebuyutan di Timur Tengah," ujar Trump saat diwawancarai ABC News, dikutip dari Al Arabiya, Selasa, 17 Juni 2025.

Terkait peran Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai perantara, Trump menyebut Putin siap dan bahkan sudah menghubunginya. "Ia siap. Ia menelepon saya mengenai masalah ini. Kami berbicara cukup luas," ujar Trump kepada ABC News.

Bentrokan Iran dan Israel terus bergulir, menyusul serangan rudal Iran terhadap Israel. Dalam foto yang diterbitkan Reuters, tampak perbedaan kondisi sebelum dan sesudah serangan terjadi.

Baca Juga: Perintah Hakim AS: Trump Harus Kembalikan Kendali Garda Nasional ke California

Sebelumnya, pada Minggu, 15 Juni 2025, Trump meminta Iran dan Israel untuk "membuat kesepakatan" demi mengakhiri pertempuran yang tengah terjadi.

Meskipun demikian, Trump juga menyebut kadang sebuah bangsa memang harus "bertempur habis-habisan" dahulu sebelum kesepakatan dapat tercapai.

"Saya kira sekarang waktunya mencapai kesepakatan," ujar Trump, seperti diberitakan Al Arabiya pada Senin, 16 Juni 2025.

"Tapi kadang memang pertempuran harus terjadi dahulu. Kita lihat saja apa yang terjadi nantinya," katanya saat berbicara di Gedung Putin sebelum terbang ke Kanada demi pertemuan G7.

Baca Juga: Prabowo Terima Telepon dari Donald Trump, Bahas Kerja Sama dan Perdamaian Global

Pernyataan Trump tersebut disampaikan ketika Iran dan Israel tengah melancarkan serangan rudal dan drone, sehingga dapat meningkatkan risiko kerusakan yang terjadi akibat konflik yang tengah bergulir.

Sementara itu, sebuah kapal induk Amerika, USS Nimitz, terpantau tengah bergerak meninggalkan perairan Laut China Selatan pada Senin, 16 Juni 2025 pagi, menuju kawasan barat, yaitu Timur Tengah. Kapal induk AS tersebut juga membatalkan kunjungannya ke sebuah pelabuhan di Vietnam.

Pergerakan USS Nimitz terjadi di tengah pertempuran yang tengah terjadi antara Israel dan Iran beberapa hari terakhir. Sampai saat ini, Kedutaan Besar AS di Vietnam masih enggan memberikan pernyataan resmi mengenai laporan tersebut.

Sebelumnya, kelompok tempur yang dipimpin USS Nimitz tengah melaksanakan operasi keamanan maritim di Laut China Selatan. Dalam keterangan resmi Komandan Armada Pasifik AS, operasi tersebut merupakan "bagian dari kehadiran rutin Angkatan Laut AS di kawasan Indo-Pasifik."

x|close