Pramono: Jakarta Tiba-tiba Punya Harta Karun, Namanya Sampah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Jun 2025, 13:41
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pramono di forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama di Hotel Borobudur, Jakarta Pramono di forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama di Hotel Borobudur, Jakarta (Ntvnews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menghadiri Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama 2025. Dalam kesempatan itu, Pramono menyatakan siap dan terbuka untuk bekerjasama dengan sejumlah provinsi.

Salah satu pembahasan yang ia sampaikan yakni mengenai sampah. Istilah harta karun untuk menamai sampah pun diucapkan Pramono. Ia mengatakan, dalam pengelolaannya kini akan dilakukan dengan teknologi canggih.

"Jakarta ini sekarang tiba-tiba punya harta karun. Harta karun namanya sampah, karena teknologi sekarang ini sudah diketemukan, baik oleh China, Eropa, Jepang. Ini bukan teknologi yang terlalu sulit lagi, yaitu apa yang disebut dengan insenerator atau pembangkit listrik tenaga sampah," ucap Pramono, Selasa, 17 Juni 2025.

Memiliki cadangan sampah hingga 55 ton di Bantar Gebang, Pramono menyampaikan telah mendapat arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto mengenai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA).

Pramono Anung <b>(Ntvnews.id/ Adiansyah)</b> Pramono Anung (Ntvnews.id/ Adiansyah)

"Jakarta punya cadangan 55 juta ton di Bantar Gebang, setiap hari selalu ada masuk sampah baru 7.700. Kami telah mendapatkan arahan secara langsung dari Bapak Presiden Prabowo Subianto nantinya akan dibangun kurang lebih 4 atau sampai dengan 5 PLTSA, yang feedernya perharinya 2.500, katakanlah 4 paling gampang hitungnya," ungkap dia.

"Kalau feedernya 4 PLTSA jadi kebutuhannya 10.000 ton sampah perhari. Padahal Jakarta sendiri bisa menyiapkan 7.700, Ditambah juga dengan stok bantar gembang Maka 25-28 tahun untuk menghabiskan stok bantar gembang tidak akan habis," tambah Pramono.

Pramono Anung menyampaikan, Pemprov DKI terbuka untuk kerja sama dengan semua provinsi dalam penanganan urusan sampah.

"Untuk itu kami membuka diri bisa bekerjasama dengan semua provinsi yang ada untuk urusan persampahan ini. Ini akan menjadi harta karun baru," ungakapnya.

"Setiap hari saya mendapatkan tamu hampir urusannya sampah, Karena teknologinya sudah sangat gampang Dan semuanya mengaku mendapatkan arahan Bapak Presiden. Sehingga dengan demikian urusan sampah ini saya lebih untuk membuka diri," pungkasnya.

x|close