Ntvnews.id, Rembang - Tim sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) datangi warga Desa Soditan, Rembang, Jawa Tengah untuk melakukan edukasi penguatan gizi dan pola makan hidup sehat. Sosialisasi MBG merupakan inisiasi yang dilakukan DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN).
Kegiatan sosialisasi program MBG bertempat di Gedung Pertemuan Desa Soditan, Rembang Kamis, 19 Juni 2025. Acara yang dimulai pada pukul 08.00 WIB itu diikuti oleh 300-an peserta yang merupakan warga setempat.
Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, Staf Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Alwin Supriyadi dan Sukina, serta Camat Lasem Sutarwi.
Dalam kesempatannya, anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, menyambut baik langkah pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, terutama untuk mendukung kelompok anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
“Program MBG merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap pentingnya kesejahteraan gizi masyarakat yang terkadang terbatas aksesnya,” ucap Edy Wuryanto dalam keterangannya, Senin, 23 Juni 2025.
“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif strategis Presiden Republik Indonesia sebagai bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat,” tambahnya.
Program ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Staf Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN Alwin Supriyadi memaparkan mengenai pembentukan Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG), serta pendistribusian makanan bergizi kepada penerima manfaat.
“Selain aspek kesehatan, program ini juga memberikan dampak ekonomi positif, membuka lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi local,” ucap Supriyadi.
Lebih lanjut, Supriyadi juga mengungkapkan bahwa daerah Rembang masih harus menambah jumlah pendirian dapur sehat atau SPPG untuk memperluas jangkauan penerima manfaat MBG.
“Di Kabupaten Rembang, dibutuhkan sekitar 45 SPPG, namun hingga kini baru 2 unit yang beroperasi dan 9 unit dalam proses pembangunan. Diperlukan dukungan dari seluruh masyarakat untuk menyukseskan program ini secara berkelanjutan,” tukasnya.
Dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, program ini diharapkan dapat semakin berkembang dan menjadi solusi jangka panjang bagi peningkatan gizi anak-anak Indonesia.