Kondisi Jokowi (Instagram @hallosamarinda)
Ntvnews.id, Jakarta - Kabar terkait kondisi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), kembali mencuat di media sosial. Kali ini, beredar isu yang menyebut Jokowi dalam kondisi kritis dan masuk rumah sakit. Klaim tersebut langsung dibantah oleh pihak relawan dan orang-orang terdekat Jokowi.
Sebuah video yang diunggah ke platform X (dulu Twitter), memperlihatkan kerumunan warga yang sedang merekam seseorang yang disebut mirip Jokowi di sebuah gedung. Dalam video itu, ditambahkan narasi bertuliskan "Jokowi kritis masuk rumah sakit".
Namun, kabar itu segera ditepis oleh Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah yang merupakan ajudan Jokowi. Ia menegaskan bahwa Jokowi tidak sedang dirawat di rumah sakit, dan informasi tersebut sepenuhnya hoaks.
“Tidak, beliau sedang tidak dirawat di rumah sakit,” kata Syarif saat dimintai konfirmasi.
Syarif mengimbau masyarakat agar tidak langsung mempercayai informasi yang belum jelas sumbernya. Ia menekankan pentingnya sikap kritis dan bijak dalam menyikapi kabar-kabar yang beredar di media sosial.
"Hoaks itu, mari kita bersama-sama lebih bijak dalam menerima dan membagikan informasi. Jangan mudah percaya sebelum memastikan kebenarannya. Menyebarkan hoaks hanya akan menimbulkan keresahan dan merugikan banyak orang. Verifikasi dulu, sebarkan kemudian," lanjutnya.
Sebelumnya, pada Kamis, 26 Juni 2025, Jokowi diketahui mengajak tiga cucunya, Sedah Mirah Nasution, Panembahan Al Nahyan, dan Panembahan Al Saud, untuk berlibur ke luar kota. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi terlihat didampingi sang istri, Iriana Joko Widodo.
Kegiatan itu berlangsung di tengah proses pemulihan Jokowi dari alergi kulit yang sempat dideritanya. Meski begitu, Jokowi memastikan bahwa dirinya dalam kondisi yang cukup baik.
"Nganter cucu, anak dan cucu ke luar kota. (Kondisi) ya baik-baik saja, baik-baik saja, tapi masih sedikit dalam pemulihan," kata Jokowi saat ditemui di Sumber, Banjarsari, Solo.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Damanik, ikut bersuara menanggapi beredarnya kabar bohong tersebut. Menurutnya, isu tersebut sengaja disebarkan oleh pihak-pihak yang membenci Jokowi dan ingin membentuk opini negatif di tengah masyarakat.
“Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini adalah para pembenci Jokowi, orang-orang yang tidak suka dan sakit hati kepada Pak Jokowi,” dalam keterangannya kepada wartawan seperti dilansir pada Senin, 30 Juni 2025.
“Mereka semakin tidak suka karena sampai saat ini, walaupun Pak Jokowi sudah tidak menjadi presiden lagi, tapi Pak Jokowi masih eksis, masih populer, masih dicintai oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Pak Jokowi masih sangat relevan dan mempunyai pengaruh dalam politik Indonesia,” tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
