17 Ventilator Senilai Rp5 Miliar Hilang di RSUP Ir Soekarno Babel, Gubernur Copot Direktur RS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jul 2025, 09:28
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Gubernur Babel Hidayat Arsani Gubernur Babel Hidayat Arsani (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, resmi mencopot Direktur Utama RSUP Dr (H.C.) Ir Soekarno, dr Ira Ajeng Astried, setelah terungkap hilangnya 17 unit ventilator di rumah sakit tersebut. Alat medis vital itu diketahui telah raib selama lebih dari satu tahun tanpa kejelasan penanganan dari pihak rumah sakit.

"Ini sebagai sanksi, karena ini menyangkut nyawa orang," tegas Hidayat saat konferensi pers di Pangkalpinang, Selasa, 1 Juli 2025, dikutip dari Antara.

Ventilator yang berfungsi untuk membantu pernapasan pasien dalam kondisi kritis ini memiliki nilai tinggi. Gubernur mengungkapkan bahwa satu unit ventilator bernilai lebih dari Rp300 juta. Dengan hilangnya 17 unit, total kerugian negara diperkirakan mencapai lebih dari Rp5 miliar.

"Sampai hari ini belum ditemukan ventilator yang hilang ini. Oleh karena itu, saya non-jobkan direktur rumah sakit ini," ujar Hidayat.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya ventilator dalam dunia medis. Hilangnya alat ini bukan sekadar masalah administrasi atau kelalaian inventaris, melainkan menyangkut potensi risiko kehilangan nyawa pasien karena tidak tersedianya alat bantu napas di fasilitas kesehatan utama provinsi.

"Kalau alat lainnya yang tidak penting masih bisa diatasi, tetapi kalau sudah ventilatornya yang tidak ada tentu sulit diatasi, karena alat ini sangat vital sekali," jelasnya.

Hidayat juga mengungkapkan kekecewaannya atas tidak adanya langkah konkret dari pihak RSUP untuk melacak keberadaan alat-alat tersebut. Ia menilai rumah sakit seolah mengabaikan fakta bahwa alat medis tersebut telah hilang dalam waktu yang lama.

"Selama ini alat ini hilang, kok rumah sakit tidak menggarapnya. Kalau hilang mesin yang tidak penting tidak masalah, tetapi ventilator ini hilang dan ini sangat vital sekali," tambahnya.

Kasus hilangnya 17 ventilator ini kini menjadi sorotan, tidak hanya karena nilai kerugiannya, tetapi juga karena besarnya dampak terhadap pelayanan medis di RSUP Ir Soekarno, rumah sakit rujukan utama di Kepulauan Bangka Belitung.

Investigasi lebih lanjut oleh pihak terkait masih ditunggu publik, sementara rumah sakit harus segera melakukan evaluasi menyeluruh atas sistem pengamanan dan pengelolaan asetnya.

x|close