Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menyampaikan duka cita mendalam serta kecaman tegas terhadap serangan yang dilancarkan Israel pada Rabu lalu, yang menyebabkan meninggalnya dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.
Menlu menilai wafatnya dr. Marwan sebagai kehilangan besar, tidak hanya bagi rakyat Palestina dan bangsa Indonesia, tetapi juga bagi komunitas medis internasional.
“Simbol keberanian, kepedulian, dan kemanusiaan di tengah konflik telah pergi,” kata Sugiono dalam pernyataan tertulis yang ia unggah di akun media sosial pribadinya, Kamis, 3 Juli 2025.
Ia menegaskan bahwa Indonesia selalu mengutuk keras serangan Israel terhadap warga sipil dan tenaga kesehatan, yang menurutnya merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Turun Tangan Soal WNI Dipenjara di Myanmar
Selain itu, Menlu juga menyampaikan “doa yang tulus, simpati mendalam, dan penghormatan tertinggi” kepada dr. Marwan Al-Sultan dan seluruh anggota keluarganya yang turut menjadi korban.
Kementerian Luar Negeri RI sebelumnya juga telah menyampaikan belasungkawa atas kepergian dr. Marwan serta mengutuk keras aksi militer Israel yang merenggut nyawanya.
“Indonesia mengapresiasi jasa, komitmen, dan perjuangan dr. Marwan bagi kemanusiaan dan bagi perdamaian di Palestina,” menurut keterangan tertulis Kemlu, yang dikutip pada Kamis.
Lebih lanjut, Kemlu memastikan akan terus mengikuti secara ketat perkembangan situasi di Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, di tengah terus berlangsungnya agresi Israel.
Berdasarkan laporan dari kantor berita Palestina WAFA pada Rabu, dr. Marwan Al-Sultan tewas bersama istri dan anaknya dalam serangan yang menargetkan apartemen tempat tinggal mereka di wilayah barat Gaza. Jenazah mereka telah dibawa ke Rumah Sakit Al-Shifa.
Baca Juga: 50 WNI yang Dievakuasi dari Timteng Tiba di Tanah Air, Termasuk 2 WNI yang Tinggal di Tel Aviv
Sejalan dengan laporan tersebut, lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia juga mengonfirmasi bahwa dr. Marwan dan keluarganya meninggal dunia akibat serangan langsung ke rumah mereka. MER-C menyebutkan total sembilan warga Palestina gugur dalam insiden itu.
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza sendiri telah beberapa kali menjadi sasaran tembakan oleh militer Israel sejak dimulainya serangan terhadap wilayah tersebut pada 7 Oktober 2023.
Serangan terbaru terhadap fasilitas kesehatan itu terjadi pada akhir Mei, menyebabkan kerusakan serius pada struktur bangunan dan mengganggu pelayanan medis bagi masyarakat sekitar.
Hingga saat ini, lebih dari 56.500 warga Palestina, sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas, dan 133.419 lainnya mengalami luka-luka dalam rangkaian serangan intensif Israel terhadap Gaza.