Pimpinan Tertinggi Iran Muncul Pertama Kali Pasca Perang dengan Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Jul 2025, 08:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pemimpin Iran Ali Khamenei. Pemimpin Iran Ali Khamenei. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tampil di hadapan publik pada Sabtu, 5 Juli 2025 untuk pertama kalinya sejak konflik bersenjata dengan Israel berakhir. Ia menghadiri peringatan Asyura di Teheran.

Sebelumnya, Khamenei absen dalam perayaan Tahun Baru Islam dan upacara Muharram yang telah berlangsung selama tiga malam terakhir di kediamannya di Jalan Palestina. Namun, pada Sabtu, ia turut serta dalam peringatan khidmat mengenang kesyahidan Imam Hussain.

Sebuah video yang dibagikan di platform X melalui akun resmi pemimpin tertinggi memperlihatkan para peserta acara menyambut Khamenei saat ia memasuki aula di Hosseinieh Imam Khomeini.

Selama konflik bersenjata yang berlangsung selama 12 hari antara Iran dan Israel bulan lalu, Presiden AS Donald Trump bersama otoritas Tel Aviv sempat mengancam akan menghabisi nyawa Khamenei.

Baca Juga: Dubes Iran untuk Indonesia Sebut Tak Terjadi Gencatan Senjata antara Iran dan Israel

Meski demikian, Khamenei tetap beberapa kali tampil memberikan pidato selama serangan terhadap Iran berlangsung. Setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata, pihak Iran menuding AS turut terlibat dalam agresi militer tersebut demi menyelamatkan Israel. Sebagai balasan, Iran melancarkan serangan balik.

Tiga malam pertama dalam bulan Muharram tahun ini diselenggarakan di kediaman Khamenei tanpa kehadirannya sesuatu yang cukup jarang terjadi.

Ketegangan antara Iran dan Israel dimulai pada 13 Juni ketika militer Israel meluncurkan serangan udara terhadap sejumlah fasilitas militer, nuklir, dan sipil milik Iran. Serangan itu menyebabkan sedikitnya 935 orang meninggal dunia dan melukai 5.332 lainnya, menurut data dari Kementerian Kesehatan Iran.

Baca Juga: Menhan Jelaskan Posisi RI di Perang Israel-Iran

Sebagai respons, Teheran melancarkan serangan balasan berupa rudal dan drone, yang mengakibatkan sedikitnya 29 korban jiwa dan lebih dari 3.400 orang luka-luka, berdasarkan laporan dari Universitas Ibrani Yerusalem.

Di tengah eskalasi konflik, Amerika Serikat juga terlibat dengan menggempur beberapa fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan, yang semakin memperkeruh situasi.

Konflik ini akhirnya mereda setelah dicapai gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat, dan mulai diberlakukan pada 24 Juni 2025.

x|close