Ntvnews.id, Mataram - Pemerintah Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan status tanggap darurat bencana selama dua pekan ke depan untuk mempercepat proses penanganan pascabencana banjir yang melanda wilayah tersebut pada Minggu, 6 Juli 2025.
“Dengan penetapan status tanggap darurat bencana, memungkinkan kami melakukan penanganan dengan mengerahkan potensi yang ada sesuai kebijakan dan regulasi yang ada,” ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Ahmad Muzaki, saat dikonfirmasi di Mataram, Senin, 7 Juli 2025.
Ia menjelaskan bahwa masa tanggap darurat akan berlangsung selama 14 hari dan akan dievaluasi berdasarkan kondisi di lapangan. Jika situasinya memburuk, maka status tersebut bisa diperpanjang. Sebaliknya, jika situasi membaik, maka akan dilanjutkan ke tahap pemulihan.
Sebagai bagian dari respons cepat, pemerintah telah mendirikan Posko Tanggap Darurat 2025 yang terpusat di halaman Pendopo Wali Kota Mataram. Menurut Muzaki, posko ini dibentuk berdasarkan regulasi resmi penanggulangan bencana dan akan menjadi pusat koordinasi semua pihak terkait.
Baca Juga: Banjir di Mataram Tewaskan 1 Orang, Ribuan Warga Terdampak
“Sementara posko yang ada di kelurahan, kepolisian, dan lainnya hanya bersifat sementara,” katanya.
Di Posko Tanggap Darurat 2025, telah tersedia dapur umum yang disiapkan oleh Dinas Sosial Kota Mataram, serta didukung oleh dapur umum lapangan milik BPBD Kota Mataram.
Kota Mataram mengalami banjir parah akibat curah hujan tinggi yang turun secara merata pada Minggu. Akibatnya, sebanyak 7.676 rumah terendam banjir hingga setinggi satu meter. Sekitar 30.681 jiwa atau 7.676 kepala keluarga (KK) terdampak dan satu warga dilaporkan meninggal dunia karena tersengat listrik di kawasan Ampenan.
Enam kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Sandubaya, yang mencakup Kelurahan Bertais, Selagalas, Babakan, Abian Tubuh, Mandalika, Dasan Cermen, dan Turida. Di Kecamatan Mataram, wilayah yang terdampak termasuk Kelurahan Pagutan, Pagutan Timur, Pagesangan Timur, dan Mataram Timur.
Baca Juga: Perumahan Elit di Mataram NTB Banjir Parah, Mobil Sampai Hanyut
Untuk Kecamatan Sekarbela, banjir melanda Kelurahan Kekalik Jaya, Karang Pule, Tanjung Karang, dan Jempong Baru. Di Kecamatan Selaparang, banjir menerjang Kelurahan Dasan Agung Baru dan Gomong, sedangkan Kecamatan Cakranegara meliputi Kelurahan Karang Taliwang, Mayura, Cakranegara Selatan Baru, dan Cakranegara Barat.
“Tadi malam kami buka sekitar 30 titik pengungsian, baik di masjid, sekolah, rumah warga terdekat, maupun fasilitas umum lainnya,” kata Muzaki.
Namun, ia menambahkan bahwa kondisi pada hari Senin sudah mulai membaik.
“Rata-rata mereka sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah dari sisa banjir berupa lumpur dan sampah,” ujarnya.
(Sumber: Antara)