Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin resmi memberhentikan Menteri Transportasi Roman Starovoit pada Senin pagi, 7 Juli 2025, sebagaimana tertuang dalam dekrit yang dikeluarkan oleh Kremlin.
Meskipun tidak ada penjelasan resmi dari pemerintah Rusia terkait pemecatan tersebut, langkah ini diambil setelah serangkaian serangan drone Ukraina selama akhir pekan menyebabkan kekacauan besar pada sektor penerbangan sipil Rusia. Banyak penumpang terjebak di bandara akibat pembatalan dan penundaan penerbangan.
Berdasarkan data dari badan transportasi udara federal dan Kementerian Transportasi Rusia, total 485 penerbangan dibatalkan, 88 penerbangan dialihkan, dan 1.900 penerbangan lainnya mengalami penundaan dari Sabtu hingga Senin.
Baca Juga: Trump Tak Senang dalam Percakapan dengan Putin
Akibat situasi ini, maskapai penerbangan di Rusia terpaksa mengeluarkan 43.000 pengembalian dana tiket secara paksa, menyediakan akomodasi hotel bagi sekitar 94.000 penumpang, serta menanggung biaya konsumsi senilai 354.000 rubel. Media pro-pemerintah Rusia, Kommersant, memperkirakan bahwa kerugian akibat gangguan transportasi tersebut akan mencapai miliaran rubel.
Serangan drone dari Ukraina telah berkali-kali memaksa penutupan wilayah udara Rusia untuk penerbangan sipil, seiring meningkatnya serangan Kyiv terhadap fasilitas militer dan lokasi strategis lainnya di Rusia, sebagai bagian dari upaya memberikan tekanan domestik terhadap pemerintahan Putin.
Roman Starovoit sebelumnya menjabat sebagai gubernur wilayah Kursk, dan mulai menduduki posisi Menteri Transportasi sejak tahun 2024.