Para pejabat AS mengungkapkan kekhawatiran bahwa perang terbuka mungkin akan terjadi antara Israel dan Hizbullah.
Dalam wawancara tersebut, Netanyahu secara langsung menolak, untuk pertama kalinya, kemungkinan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang bisa mengakhiri perang.
Baca Juga: Senator AS Berikan Dukungan Perintah Penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu
Kesepakatan tersebut sebelumnya disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya beberapa minggu sebelumnya.
"Jika ada kesepakatan, itu akan didasarkan pada persyaratan dari kami dan tidak berarti mengakhiri perang, menarik pasukan dari Gaza, dan membiarkan pemerintahan Hamas tetap utuh," katanya.
"Saya bersedia menyetujui kesepakatan parsial yang akan mengembalikan sejumlah sandera Israel, dan setelah gencatan senjata tersebut berakhir, kami akan berkomitmen untuk melanjutkan pertempuran hingga tujuan menghancurkan Hamas tercapai," tambahnya.
Wawancara Netanyahu menimbulkan kemarahan di kalangan keluarga para sandera, yang menyalahkannya atas meninggalkan 120 sandera yang masih berada di Gaza. Menurut pernyataan keluarga sandera setelah wawancara tersebut dirilis, Netanyahu telah "melanggar kewajiban moral negara terhadap warganya."