Ntvnews.id, Jakarta - Seorang remaja berusia 19 tahun muncul membawa perubahan nyata. Namanya Sahdan Arya Maulana, mahasiswa semester empat jurusan Teknik Industri, yang kini menjabat sebagai Ketua RT 7 RW 8 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Meski masih berusia belasan tahun, Sahdan sudah mencatat gebrakan besar di awal masa kepemimpinannya, dengan mengecor jalan rusak sepanjang 100 meter, tanpa bantuan pemerintah, hanya dengan dana swadaya dan dukungan warga.
“Kami teman dari kecil semua. 20 tahun di sini, kita tergerak buat mengabdi dan bermanfaat buat wilayah kita sendiri,” ujar Sahdan dalam keterangannya yang dilansir pada Senin, 14 Juli 2025.
Sahdan tak bergerak sendiri. Bersama dua sahabat masa kecilnya, Vemmas Wahyu Rianto (20 tahun, Sekretaris RT) dan Riski Saputra (21 tahun, Bendahara RT), ketiganya membentuk jajaran pengurus RT termuda di wilayah tersebut.
Usia bukan penghalang, dalam waktu kurang dari dua bulan menjabat, mereka langsung menjawab keresahan warga atas kerusakan jalan yang sudah lama terbengkalai. Jalan tersebut rusak akibat tumpahan tanah dari truk urukan dan seringkali menyulitkan warga saat melintas.
Karena warga meminta perbaikan dipercepat, Sahdan dan timnya tak menunggu lama. Mereka menggalang dana dari kas RT, sumbangan pribadi, serta donatur hingga terkumpul Rp23 juta. Tak hanya itu, warga juga turut membantu pengerjaan, membuat proyek ini selesai lebih cepat dari target.
Gebrakan ini mengejutkan banyak pihak, termasuk pihak kelurahan yang sempat mempertanyakan asal dana proyek. Sebab, Sahdan mengatakan bahwa sama sekali tidak ada bantuan pemerintah.
Selain perbaikan jalan, ia juga menambahkan kamera pengawas (CCTV) di sejumlah titik rawan. Hal-hal yang sebelumnya tak tersentuh kini mulai dibenahi perlahan oleh kepengurusan baru yang digawangi anak-anak muda.
Ketika ditanya alasan maju sebagai Ketua RT, Sahdan menjawab sederhana namun penuh visi, ia ingin menjadi pribadi yang bermanfaat, bahkan bermimpi menjadi Gubernur DKI Jakarta suatu hari nanti.
“Marilah kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi warga dan manusia juga, karena kalau enggak dari muda kapan lagi kita menjadi orang yang baik dan bermanfaat? Setop tawuran,” katanya tegas.
Riski, sang Bendahara, juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung Sahdan selama masa jabatan lima tahun ke depan. Kisah Sahdan dan tim RT Gen Z-nya menjadi contoh nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil dan niat besar.
Mereka tak menunggu sistem, tak menunggu anggaran, dan tak menunggu tua untuk mulai bergerak. Di usia 19 tahun, Sahdan Arya tak hanya memimpin lingkungan, ia juga sedang memimpin arah baru bagi generasinya: generasi muda yang bertindak nyata, bukan hanya bicara.