A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Blackmores Terancam Gugatan Class Action karena Kandungan Vitamin B6 Berlebih - Ntvnews.id

Blackmores Terancam Gugatan Class Action karena Kandungan Vitamin B6 Berlebih

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jul 2025, 13:13
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
lustrasi suplemen lustrasi suplemen (ANTARA)

Ntvnews.id,

 Jakarta - Perusahaan suplemen asal Australia, Blackmores, saat ini tengah berada dalam sorotan setelah muncul tuduhan bahwa salah satu produknya mengandung kadar vitamin B6 yang berlebihan dan berisiko memicu gangguan kesehatan serius. Dugaan ini membuka peluang bagi munculnya gugatan class action dari konsumen yang merasa dirugikan.

Kasus ini pertama kali mencuat setelah Dominic Noonan-O’Keeffe, seorang pria asal Australia, mulai mengonsumsi suplemen Blackmores pada Mei 2023. Ia mengonsumsi produk magnesium tersebut untuk menjaga kebugaran tubuh menjelang kelahiran anak pertamanya. Namun, tanpa disadarinya, produk itu mengandung kadar vitamin B6 yang disebut “beracun”.

Setelah beberapa waktu, Noonan-O’Keeffe mulai mengalami sejumlah gejala yang mengkhawatirkan, seperti kelelahan, sakit kepala, kejang otot, jantung berdebar, dan hilangnya sensasi pada tubuh. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, dokter menyatakan bahwa ia mengalami kerusakan saraf akibat asupan vitamin B6 yang terlalu tinggi. Meskipun ia telah berhenti mengonsumsi produk tersebut sejak awal tahun 2024, ia menyebutkan bahwa gejala seperti nyeri saraf masih terus dirasakan hingga kini.

Firma hukum Polaris Lawyers, yang kini menangani kasus Noonan-O’Keeffe, menemukan bahwa produk magnesium yang ia konsumsi mengandung vitamin B6 hingga 29 kali lebih banyak dari batas harian yang direkomendasikan.

Pendiri Polaris Lawyers, Nick Mann, menyatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki potensi pengajuan gugatan class action terhadap Blackmores akibat dugaan kandungan vitamin B6 yang berlebihan.

“Apa yang dialami Dominic sungguh tragis, namun ia bukan satu-satunya – kami mendapat laporan bahwa kadar B6 berlebih dalam suplemen bebas ini mungkin telah menyebabkan cedera permanen pada ratusan warga Australia,” kata Nick.

Sementara itu, badan pengawas obat dan suplemen Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA), dalam laporan sementara yang dirilis pada Juni lalu, menyebut bahwa hingga kini belum ada kesepakatan ilmiah mengenai batas aman konsumsi vitamin B6 yang benar-benar bisa mencegah neuropati perifer—sebuah kondisi yang menyerang sistem saraf.

Sebagai langkah antisipatif, TGA mengusulkan agar produk dengan kandungan vitamin B6 lebih dari 50mg per hari dimasukkan dalam kategori obat yang hanya bisa dibeli dengan resep dari apoteker.

Menanggapi isu ini, pihak Blackmores menyampaikan bahwa mereka memahami rencana perubahan regulasi dari TGA dan tetap berkomitmen menjaga mutu serta keselamatan produk mereka.

“Semua produk kami, termasuk yang mengandung vitamin B6, dikembangkan sesuai dengan regulasi ketat dari TGA, termasuk mematuhi dosis maksimum harian yang diizinkan serta pencantuman peringatan wajib pada label. Kami akan memastikan kepatuhan penuh terhadap keputusan final dari TGA,” ujarnya.

(Sumber: Antara)

x|close