A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Firma Hukum Australia Siapkan Gugatan Class Action terhadap Blackmores Terkait Kandungan Vitamin B6 Berlebih - Ntvnews.id

Firma Hukum Australia Siapkan Gugatan Class Action terhadap Blackmores Terkait Kandungan Vitamin B6 Berlebih

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jul 2025, 17:15
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi vitamin. Ilustrasi vitamin. (Pixabay)

Ntvnews.id,

 Jakarta - Firma hukum asal Australia, Polaris Lawyers, mengumumkan bahwa mereka tengah mempersiapkan langkah hukum berupa gugatan class action terhadap produsen suplemen kesehatan Blackmores. Gugatan ini terkait dugaan keracunan yang disebabkan oleh tingginya kandungan vitamin B6 dalam sejumlah produk suplemen yang mereka edarkan.

Informasi dari situs resmi Polaris Lawyers yang diakses pada Selasa, 22 Juli 2025 menyebutkan bahwa kasus ini bermula dari Dominic Noonan-O’Keefe, yang mulai mengonsumsi dua produk BlackmoresSuper Magnesium+ dan Ashwagandha pada Mei 2023 guna menjaga kondisi tubuhnya menjelang kelahiran anak pertamanya.

"Pada Agustus 2023, Dominic mulai mengalami kelelahan berat, sakit kepala hebat, dan hiper-sensitivitas terhadap lingkungannya. Gejalanya memburuk usai mengalami kejang otot, neuralgia, jantung berdebar, gangguan penglihatan, dan hilangnya sensasi di sekujur tubuh,” kata Polaris.

Setelah mengalami berbagai gejala yang mengganggu aktivitasnya sehari-hari, Dominic menjalani pemeriksaan medis dan didiagnosis menderita neuropati, yang diyakini disebabkan oleh kelebihan asupan vitamin B6 dari suplemen tersebut.

Lebih lanjut, Dominic menemukan bahwa produk Super Magnesium+ yang ia konsumsi mengandung vitamin B6 dalam jumlah 29 kali lipat dari ambang konsumsi harian yang disarankan. Meski ia telah menghentikan konsumsi suplemen sejak Februari 2024, Polaris menyatakan bahwa Dominic masih mengalami sejumlah keluhan, seperti sakit pada saraf, gangguan penglihatan, kejang otot, serta kehilangan sensasi di tubuh.

Menyikapi kasus ini, Nick Mann, pendiri Polaris Lawyers, menyampaikan bahwa pihaknya sedang menelusuri peluang hukum untuk mengajukan gugatan bersama, yang bisa diikuti oleh konsumen lain yang merasa terdampak akibat paparan berlebih vitamin B6 dari produk serupa.

"Kami mengetahui adanya sejumlah laporan terkait tingkat vitamin B6 berlebih pada suplemen yang dijual bebas, yang mungkin menyebabkan cedera jangka panjang pada ratusan warga Australia," kata Mann.

Ia menegaskan bahwa tanggung jawab terhadap keamanan produk tetap melekat pada produsen, meskipun produk tersebut telah mendapatkan izin edar dari lembaga pengawas.

"Produsen tetap harus bertanggung jawab atas keamanan produknya meski telah mendapat izin edar dari otoritas kesehatan, dan konsumen berhak memastikan keamanan produk yang mereka konsumsi."

(Sumber: Antara)

x|close