Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa sebagian besar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia pada 2024 berhasil melampaui target, baik dari segi investasi maupun penyerapan tenaga kerja.
"Karena itu, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya hal itu terus dioptimalkan guna pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru," katanya, dikutip dari Antara, Rabu, 23 Juli 202.
Sebelumnya, Presiden Prabowo memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, dengan agenda membahas perkembangan dan optimalisasi KEK bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih.
Teddy menjelaskan bahwa total investasi yang masuk ke KEK sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai Rp90,1 triliun, jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp78,1 triliun.
Selain pencapaian di bidang investasi, penyerapan tenaga kerja juga mencatatkan hasil positif.
"Sepanjang tahun 2024, sebanyak 47.747 tenaga kerja berhasil terserap, melebihi target awal yang ditetapkan sebanyak 38.953 orang," ujarnya.
Baca Juga: Seorang Satpam Ditemukan Tewas di Apartemen Kawasan Kemang
Dalam rapat optimalisasi KEK tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Turut hadir sejumlah menteri bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Selain itu, hadir juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, dan Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Investasi Rosan P. Roeslani memaparkan bahwa secara kumulatif, total investasi KEK sejak pertama kali dibentuk pada 2012 hingga 2024 telah mencapai Rp263,4 triliun dengan melibatkan 403 pelaku usaha. Selain itu, KEK juga berhasil membuka lapangan kerja baru untuk 160.874 tenaga kerja.
“Capaian ini menunjukkan tren yang sangat positif terhadap daya tarik dan efektivitas KEK sebagai instrumen strategis dalam mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Rosan setelah menghadiri rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta.