A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Kamboja Desak Thailand Hentikan Serangan dan Tarik Pasukan - Ntvnews.id

Kamboja Desak Thailand Hentikan Serangan dan Tarik Pasukan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jul 2025, 21:35
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Perang Thailand vs Kamboja Perang Thailand vs Kamboja (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketegangan di perbatasan Thailand-Kamboja kembali memanas. Pemerintah Kamboja secara tegas meminta Thailand untuk segera menghentikan aksi militer dan menarik seluruh pasukannya dari wilayah yang masih dipersengketakan.

Dalam pernyataan tersebut, Kamboja mengecam tindakan militer Thailand yang dinilai provokatif dan membahayakan stabilitas kawasan.

"Kamboja menyerukan kepada Thailand untuk segera menghentikan semua aksi permusuhan, menarik pasukannya ke sisi perbatasannya sendiri, dan tidak melakukan tindakan provokatif lebih lanjut yang bisa memperparah situasi," kata pernyataan.

Pemerintah Kamboja juga menegaskan komitmennya untuk melindungi kedaulatan negara.

Tentara Thailand <b>(Antara)</b> Tentara Thailand (Antara)

"Kamboja... akan mengambil segala langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan rakyatnya," bunyi pernyataan itu.

Sementara itu, militer Thailand melalui Komando Wilayah Militer ke-2 mengakui telah melakukan serangan udara terhadap posisi pasukan Kamboja.

Serangan ini disebut sebagai balasan atas tembakan sistem roket BM-21 Grad dari pihak Kamboja dalam insiden baku tembak terbaru yang terjadi di kawasan sengketa perbatasan.

Bentrok bersenjata antara kedua negara dilaporkan pecah pada Kamis dini hari sekitar pukul 07.45 WIB. Awalnya hanya melibatkan pasukan darat, namun situasi cepat memburuk dan meningkat ke level yang lebih serius.

(Sumber: Antara)

x|close