Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa para gelandangan atau tunawisma harus dipindahkan keluar dan "jauh" dari wilayah ibu kota Washington DC.
Pernyataan itu disampaikan Trump beberapa hari setelah ia menyinggung rencananya untuk mengambil alih kendali federal atas ibu kota AS tersebut, yang secara keliru dia klaim mengalami peningkatan angka kejahatan.
Trump telah menjadwalkan konferensi pers di mana ia diperkirakan akan memaparkan rencananya untuk Washington DC yang saat ini dikelola oleh pemerintah daerah terpilih Distrik Columbia di bawah pengawasan Kongres AS.
Baca Juga: Trump Umumkan Tarif Resiprokal Mulai Berlaku, Miliaran Dolar Dipertaruhkan
Pengaturan ini sejak lama menjadi sorotan Trump, bahkan ia mengancam akan memfederalisasi Washington DC dan memberikan Gedung Putih wewenang penuh untuk menentukan bagian kota mana yang akan dikelola.
"Saya akan membuat Ibu Kota kita lebih aman dan lebih indah daripada sebelumnya," ujar Trump melalui pernyataan di media sosial Truth Social.
"Para tunawisma harus dipindahkan keluar, SEGERA. Kita akan memberikan Anda tempat tinggal, tetapi JAUH dari Ibu Kota," lanjut Trump, sembari menegaskan bahwa para penjahat di ibu kota AS akan segera dipenjara.
"Semuanya itu akan terjadi dengan sangat cepat," tambahnya dalam pernyataan pada Minggu, 10 Agustus 2025.
Menurut data pemerintah AS tahun lalu, Washington DC menempati peringkat ke-15 kota besar dengan populasi tunawisma terbanyak. Meski ribuan orang masih menghabiskan malam di tempat penampungan atau di jalanan, jumlah tersebut telah menurun dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca Juga: Trump Ancam Tarif 100 Persen untuk Cip Komputer dan Semikonduktor
Trump sebelumnya juga mengancam akan mengerahkan Garda Nasional sebagai bagian dari penindakan terhadap apa yang dia klaim sebagai meningkatnya kejahatan di Washington DC. Namun, data kepolisian menunjukkan bahwa kejahatan dengan kekerasan di ibu kota AS justru menurun 26 persen pada paruh pertama 2025.
Bahkan, angka tindak kejahatan pada 2024 berdasarkan laporan Departemen Kehakiman AS sebelum Trump menjabat kembali tercatat sebagai yang terendah dalam tiga dekade terakhir.
"Kami tidak mengalami lonjakan kejahatan," tegas Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, saat diwawancarai MSNBC.
Meski tidak menyebut nama Trump secara langsung, Bowser menilai bahwa "perbandingan apa pun dengan negara yang dilanda perang adalah hiperbolis dan salah".