Tim KLHK dan Wartawan Diduga Dikeroyok Saat Hendak Tutup Pabrik di Serang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Agu 2025, 17:59
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Suasan saat proses peliputan di PT Genesis Regeneration Smelting (GRS) di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (21/8/2025). Suasan saat proses peliputan di PT Genesis Regeneration Smelting (GRS) di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (21/8/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Insiden kekerasan diduga menimpa tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama seorang wartawan saat mereka mencoba menutup kegiatan operasional PT Genesis Regeneration Smelting (GRS) di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten. Perusahaan tersebut diketahui diduga mencemari lingkungan. 

Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, menyampaikan pada Kamis di Serang bahwa kejadian tersebut terjadi ketika tim KLHK datang untuk menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. 

"Kementerian LH akan melakukan tindakan hukum. Pada 25 Februari 2025, mereka sudah datang ke sini memasang police line karena perusahaan ini melakukan pencemaran, tapi tidak diindahkan," ujarnya. 

Lebih lanjut, Condro mengungkapkan bahwa penolakan dari pihak perusahaan muncul saat tim kembali ke lokasi untuk menutup secara paksa kegiatan operasional. Penolakan tersebut kemudian berkembang menjadi aksi kekerasan. 

"Ada empat orang humas dari LH dan satu rekan media yang diduga dikeroyok oleh petugas keamanan dan beberapa karyawan," jelasnya. 

Menurut keterangan Condro, dugaan sementara atas motif aksi tersebut adalah upaya untuk menghalangi tim KLHK memasuki area pabrik. Ia juga memastikan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi para pelaku, termasuk yang berasal dari unsur organisasi masyarakat (ormas), dan akan segera mengambil tindakan hukum.

 

"Nama-nama sudah kita kantongi. Insya Allah hari ini kita tangkap," tegasnya. 

Terkait adanya laporan bahwa oknum anggota kepolisian turut terlibat, khususnya dalam permintaan penghapusan video kejadian, Condro menyatakan bahwa persoalan tersebut telah dilimpahkan ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk ditindaklanjuti. 

Kabid Propam Polda Banten, Kombes Murwoto, juga mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas dugaan tersebut. 

"Kami akan turun memastikan apakah benar ada anggota polisi yang terlibat dalam kejadian ini. Kita masih dalam pemeriksaan," katanya. 

Sumber: ANTARA

 

x|close