Ntvnews.id, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan penghargaan atas tindakan cepat yang diambil Presiden Prabowo Subianto dalam merespons kondisi keamanan nasional menyusul terjadinya gelombang unjuk rasa beberapa hari terakhir.
"MUI menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Presiden Republik Indonesia atas langkah-langkah cepat tanggap dan responsif yang telah diambil untuk memastikan stabilitas keamanan nasional," ujar Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Zainut Tauhid Sa'adi, di Jakarta, Selasa, 2 September 2025.
Zainut juga menyatakan keprihatinannya terhadap berbagai peristiwa kekerasan, perusakan fasilitas umum, dan aksi vandalisme yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Ia menilai perbuatan tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip agama dan moralitas.
"MUI mengecam keras segala bentuk tindakan kekerasan, anarkisme, dan vandalisme yang terjadi. Tindakan-tindakan tersebut melanggar hukum dan nilai-nilai moral, Pancasila, serta ajaran agama," tegasnya.
Lebih lanjut, MUI juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas jatuhnya korban dalam aksi-aksi tersebut. Zainut mengajak masyarakat luas untuk menunjukkan solidaritas dan berdoa bagi para korban.
"MUI mengajak seluruh masyarakat untuk menunjukkan empati serta mendoakan para korban agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT) dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap stabilitas nasional, MUI menyatakan menyetujui langkah-langkah strategis dan terukur yang ditempuh oleh pemerintah bersama TNI dan Polri dalam menangani situasi serta menegakkan hukum.
"Kami menilai Presiden telah menunjukkan komitmen kuat dalam memastikan stabilitas nasional. Kami mendukung penuh aparat negara dalam menjaga ketertiban dan melindungi masyarakat dari berbagai bentuk ancaman," kata Zainut.
Ia juga menyerukan kepada seluruh elemen bangsa agar tetap menjaga ketenangan dan tidak mudah terhasut oleh informasi yang tidak benar atau ajakan-ajakan yang berpotensi memecah persatuan.
"MUI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa mengedepankan ketenangan dan tidak mudah terprovokasi oleh berita hoaks atau ajakan yang dapat memicu perpecahan," imbuhnya.
Di akhir pernyataannya, Zainut mendorong para tokoh agama, pemuka masyarakat, kalangan pendidik, dan pemimpin komunitas untuk ikut aktif menciptakan suasana damai serta menyuarakan pentingnya pendidikan perdamaian.
"Peran tokoh sangat strategis dalam menanamkan nilai dialog, menolak kekerasan, dan memperkuat kerukunan antarumat beragama. Ini modal penting bagi keutuhan bangsa kita," tandasnya.
(Sumber: Antara)