Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Ikatan Keluarga Alumni UII (IKA UII) menggelar acara Nonton Bareng (Nobar) Film Dokumenter Alkostar: Insan Kesepian dalam Keramaian, di Perpustakaan Nasional Jakarta m, 5 Juli 2024.
Film dokumenter yang disutradarai oleh Puguh Windrawan, diangkat dari buku “Alkostar Sebuah Biografi”. “Film dokumenter ini adalah sebuah visualisasi dari buku yang pernah saya tulis. Buku yang saya tulis di tahun 2018 itu berjudul Alkostar Sebuah Biografi.”
Berawal dari pembuatan kumpulan testimoni Artidjo Alkostar, Puguh meniatkan untuk meneruskannya menjadi sebuah film dokumenter
“Pertemuan saya dengan Pak Suparman Marzuki di Badan Wakaf UII sebagai awal dari proses kreatif film ini. Pembuatan film dokumenter ini berasal dari situ sebenarnya. Kita membutuhkan waktu hampir sekitar enam bulan."
Ikatan Keluarga Alumni UII (IKA UII) menggelar acara Nonton Bareng (Nobar) Film Dokumenter Alkostar: Insan Kesepian dalam Keramaian (Istimewa)
Selain Yayasan Badan Wakaf UII, dalam pengerjaan produksi film ini Puguh juga didukung penuh oleh tim kreatif dari rekan-rekan Institut Seni Indonesia (ISI) dan juga Komunitas Jejak Imaji.
"Keberadaan Artidjo Alkostar sebagai Hakim Agung selama delapan belas tahun di Mahkamah Agung, itu telah memberi efek positif bagi citra Mahkamah Agung,” ujar Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si.,. Film dokumenter ini didukung penuh oleh Yayasan Badan Wakaf UII.
Hal senada disampaikan oleh Prof. Dr. H. Muhammad Syarifuddin, S.H, M.H selaku Ketua DPP IKA UII yang juga menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, "Beliau adalah Pendekar hukum yang nama besarnya tak akan pernah lekang oleh waktu. Sepanjang hidupnya hanya dibaktikan untuk tegaknya hukum dan keadilan di tanah air. Beliau selalu konsisten dalam memperjuangkan nilai keadilan yang ia yakini, apapun resikonya. Bahkan hal itu beliau tunjukkan dengan kiprahnya di semua profesi yang pernah diembannya, baik sebagai dosen, pengacara, maupun hakim agung.”