Abraham Live in Banten: Gubernur Sherly Apresiasi Implementasi Aplikasi Jaga Desa sebagai Upaya Cegah Korupsi di Tingkat Desa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Sep 2025, 20:33
thumbnail-author
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda saat hadir dalam acara Abraham Live in Banten, di Hall Nusantara 3, ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin, 29 September 2025. (Foto: Adiantoro/NTV) Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda saat hadir dalam acara Abraham Live in Banten, di Hall Nusantara 3, ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin, 29 September 2025. (Foto: Adiantoro/NTV)

Ntvnews.id, Tangerang - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyampaikan apresiasinya atas ditetapkannya Provinsi Maluku Utara sebagai provinsi kelima dalam implementasi aplikasi Jaga Desa. 

Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi alat efektif dalam mencegah praktik korupsi di tingkat desa.

"Maluku Utara memiliki catatan merah terkait korupsi. Dengan hadirnya aplikasi Jaga Desa, harapannya kita bisa bergerak menuju zona hijau," ujar Sherly saat hadir dalam acara Abraham Live in Banten, di Hall Nusantara 3, ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin, 29 September 2025.

Dia menjelaskan desa-desa selama ini telah menggunakan sistem seperti SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa) dan SID (Sistem Informasi Desa), namun fungsi utama dari kedua sistem tersebut lebih kepada pencatatan keuangan dan administrasi kependudukan. 

Sementara itu, Jaga Desa hadir untuk memperkuat aspek pengawasan dan konsultasi hukum, sehingga lebih menekankan pada pencegahan.

"Saya sendiri saat dilantik sebagai kepala daerah tidak punya latar belakang birokrasi atau pengalaman pemerintahan. Sama halnya dengan banyak kepala desa yang dipilih langsung oleh masyarakat, sering kali tanpa pengalaman birokrasi," tambahnya.

Dalam konteks itu, menurut Sherly, kehadiran fitur konsultasi dalam aplikasi Jaga Desa menjadi sangat penting. 

Fitur tersebut memungkinkan para kepala desa berkonsultasi langsung dengan aparat penegak hukum, khususnya kejaksaan, guna memastikan setiap kebijakan atau tindakan yang diambil sesuai aturan.

Baca Juga: Abraham Live in Banten: Gubernur Andra Puji Peran Jaksa Garda Desa Jadikan Banten Proyek Percontohan

"Hal terbaik agar bisa menjalankan tugas dengan baik adalah sering berkonsultasi dengan aparat hukum. Fitur konsultasi dalam aplikasi ini sangat bermanfaat agar kepala desa tidak salah langkah," katanya.

Lebih lanjut, Sherly juga menekankan aplikasi Jaga Desa memiliki akses terhadap data kemanfaatan anggaran desa. Dengan demikian, pengawasan dapat dilakukan secara transparan dan akuntabel.

"Korupsi biasanya tumbuh di ruang gelap. Aplikasi ini diharapkan menjadi cahaya di tengah kegelapan. Kalau ruangannya terang, orang juga akan berpikir dua kali untuk berbuat salah," imbuhnya.

Sherly menegaskan pengawasan yang ketat melalui kolaborasi dengan kejaksaan akan membuat kepala desa lebih berhati-hati dalam mengelola anggaran.

"Ketika sudah diawasi sama Jaksa, saya rasa tidak ada kepala desa yang mau coba-coba. Kalau masih ada, itu namanya nekat," tukas Sherly.

Acara Abraham Live in Banten turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Gubernur Banten Andra Soni, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Siswanto, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), Reda Manthovani, Bupati Tangerang Mochamad Maesyal Rasyid, Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon, Direktur Utama Nusantara TV Randy Tampubolon, serta Presiden Direktur dan Direktur Pemberitaan Nusantara TV Don Bosco Selamun. Jajaran direksi lainnya yang hadir yakni Tommy Tampubolon dan Dimpos Tampubolon.

Sementara itu, acara hiburan semakin semarak dengan penampilan dari Putri Ayu, kolaborasi Jaksa Squad ft. Kiki The Potters, serta pertunjukan budaya dari Sanggar Pusaka Jati Mandarika.

x|close