BMKG: 166 Gempa Susulan Guncang Sumenep, Warga Diminta Tetap Siaga

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Okt 2025, 15:31
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi: Dokumen dapur warga Pamekasan rusak karena terdampak gempa Sumenep. Ilustrasi: Dokumen dapur warga Pamekasan rusak karena terdampak gempa Sumenep. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak 166 gempa susulan terjadi pascagempa utama yang merusak ratusan bangunan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Selasa, 30 September 2025 malam.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, di Jakarta, Kamis, menyebutkan bahwa gempa susulan masih berlangsung hingga siang tadi pukul 11.49 WIB dengan magnitudo terbesar 4,4 dan terkecil 1,1.

Baca Juga: BMKG Catat 24 Gempa Susulan Setelah Guncangan M5,7 di Banyuwangi-Situbondo

"Sebanyak 77 kali gempa terjadi semalam sejak pukul 23.49 WIB hingga 05.49 WIB pagi tadi, dan siang ini tercatat empat kali gempa," ujarnya.

Berdasarkan data sementara BMKG, kerusakan paling banyak berada di Kecamatan Gayam, dengan 121 rumah rusak, enam masjid, satu mushala, delapan sekolah, dan satu puskesmas lantai dua.

Sementara di Kecamatan Nonggunong tercatat kerusakan pada 17 rumah, dua masjid, satu mushala, dan tiga sekolah. Di Kecamatan Talango dilaporkan satu rumah terdampak, sedangkan di Kecamatan Batang-Batang satu rumah di Desa Benuaju Timur juga mengalami kerusakan.

Baca Juga: BMKG Catat Terjadi Empat Kali Gempa Susulan di Sumenep

Selain bangunan, enam warga mengalami luka-luka dan kini dirawat di Puskesmas Gayam. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa.

Menurut Daryono, gempa tersebut tergolong gempa tektonik kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut. Sumbernya berasosiasi dengan perpanjangan sesar offshore Zona Kendeng atau Madura Strait Back Arc Thrust dengan mekanisme pergerakan naik.

"Masyarakat diimbau tetap waspada, tidak panik, serta menghindari bangunan yang sudah retak atau berpotensi roboh," katanya.

Petugas gabungan BPBD Sumenep bersama TNI/Polri sudah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan kaji cepat, mendirikan posko darurat, dan menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak.

Hingga Kamis siang, proses pendataan serta pemantauan lapangan masih terus dilakukan, sementara BMKG juga tetap mengawasi potensi gempa susulan.

Sumber: ANTARA

x|close