Gubernur Andra Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga Imbas Tampar Siswa Merokok

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Okt 2025, 09:00
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Gubernur Banten Andra Soni pada acara pelantikan kepala daerah di Istana Kepresidenan Gubernur Banten Andra Soni pada acara pelantikan kepala daerah di Istana Kepresidenan (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Banten Andra Soni mengambil langkah tegas terkait insiden yang melibatkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga dengan seorang siswanya. Ia meminta agar kepala sekolah tersebut segera dinonaktifkan sementara waktu, menyusul dugaan kekerasan terhadap siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Langkah ini diambil setelah video dan laporan tentang insiden tersebut menjadi viral di media sosial. Dalam keterangan yang disampaikan melalui akun Instagram resmi @bantenraya, Andra Soni menegaskan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah daerah untuk menjaga integritas dan rasa aman di dunia pendidikan Banten.

“Itu sedang kita proses untuk dinonaktifkan. Lebih jelasnya coba nanti ke Pak Sekda atau Dindik. Saya sudah perintahkan,” ujar Andra Soni, Selasa, 14 Oktober 2025.

Menurut Andra, pemerintah daerah tidak bisa membiarkan tindakan yang berpotensi mencederai prinsip pendidikan humanis, apa pun alasan di baliknya. Meski demikian, ia tetap meminta agar semua pihak menunggu hasil penyelidikan resmi dari Dinas Pendidikan dan pihak berwenang.

Baca Juga: Ratusan Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah, Protes Usai Siswa Ditampar Kepsek Gegara Merokok

Penonaktifan sementara ini disebut sebagai langkah administratif agar proses klarifikasi dan pemeriksaan dapat berjalan objektif tanpa tekanan.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah seorang siswa SMAN 1 Cimarga mengaku ditampar oleh kepala sekolahnya karena ketahuan merokok. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan memicu perdebatan di kalangan masyarakat.

Menariknya, di media sosial justru banyak warganet yang menyatakan dukungan terhadap kepala sekolah tersebut. Mereka menilai tindakan itu sebagai bentuk ketegasan dalam mendisiplinkan siswa.

Namun, Gubernur Andra Soni menegaskan bahwa disiplin di sekolah tetap harus dijalankan dengan pendekatan edukatif, bukan kekerasan.

“Pemerintah daerah harus memastikan lingkungan pendidikan di Banten menjadi tempat yang aman, beretika, dan mendidik tanpa kekerasan,” kata Andra.

Langkah Gubernur ini mendapat apresiasi dari sejumlah pemerhati pendidikan yang menilai keputusan tersebut sebagai upaya menjaga citra dan integritas lembaga pendidikan negeri di Banten.

Kasus ini kini tengah dalam penanganan Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan pihak kepolisian setempat untuk memastikan seluruh fakta terungkap secara adil.

x|close