Jakarta dan Danantara Sepakat Bangun PLTSa untuk Solusi Sampah Ibu Kota

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Okt 2025, 15:25
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip foto - Pemulung beraktivitas di area zona Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 21 Juni 2019. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penambahan sejumlah fasilitas di TPST Bantar Gebang guna menekan volume sampah DKI eksisiting 26 juta meter kubik. Fasilitas itu diantaranya yakni Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Rumah Komposting, area pertambangan pengolahan sampah sebagai bahan bakar atau Refused Derived Fuel (RDF) serta Landfill. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/hp. Arsip foto - Pemulung beraktivitas di area zona Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 21 Juni 2019. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penambahan sejumlah fasilitas di TPST Bantar Gebang guna menekan volume sampah DKI eksisiting 26 juta meter kubik. Fasilitas itu diantaranya yakni Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Rumah Komposting, area pertambangan pengolahan sampah sebagai bahan bakar atau Refused Derived Fuel (RDF) serta Landfill. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/hp. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Pengelola Investasi Danantara telah mencapai kesepakatan terkait kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di wilayah Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan di Balai Kota, Rabu, 15 Oktober 2025, bahwa dibandingkan daerah lain, Jakarta memiliki kesiapan infrastruktur yang lebih baik untuk melaksanakan proyek tersebut.

"Kami sudah berkali-kali duduk dengan Danantara dan sudah disepakati. Karena memang Jakarta, dibandingkan dengan daerah lain pasti infrastrukturnya lebih siap," kata Pramono.

Ia menjelaskan, timbulan sampah di Jakarta mencapai sekitar 7.700 hingga 8.000 ton setiap hari, sementara total cadangan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang mencapai sekitar 55 juta ton. Dengan volume sebesar itu, Jakarta dinilai mampu membangun beberapa fasilitas PLTSa sekaligus.

Baca Juga: Pramono Bakal Bangun 4 PLTSA di Jakarta: Tipping Fee Tak Diperlukan Lagi

"Kalau dibangun PLTSa dengan 'feeder' atau input kurang lebih 2.500 sampai 3.000 ton, maka kita bisa empat atau sampai lima PLTSa. Satu PLTSa akan menghasilkan kurang lebih 35 MegaWatt," ujar Pramono.

Ia menambahkan, minat investor dan operator internasional terhadap proyek ini sangat besar karena Jakarta dinilai siap dari sisi teknis maupun pasar energi.

"Para investor, terutama kontraktor-kontraktor, operator besar dunia berharap bisa bekerja sama di Jakarta," ujarnya.

Baca Juga: Pramono Siap Bangun 4 PLTSA, Ubah Sampah Jadi Sumber Listrik

Pramono menjelaskan bahwa proyek PLTSa di Jakarta tidak akan menggunakan skema “tipping fee” apabila harga jual listrik per kilowatt hour (kWh) disepakati sesuai standar. Menurutnya, hal itu akan mempercepat penyelesaian persoalan sampah di Ibu Kota.

"Dengan PLN pasti kita bisa kerja sama karena kalau memang per kWh-nya 20 sen, maka tidak perlu 'tipping fee'," kata Pramono.

Ia optimistis pembangunan PLTSa dapat segera direalisasikan dan menjadi solusi jangka panjang bagi permasalahan sampah Jakarta.

(Sumber: Antara) 

x|close