Kronologi Pencurian Kilat di Museum Louvre Paris, Dibobol dalam Hitungan Menit

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Okt 2025, 10:48
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Museum Louvre Museum Louvre (Google Maps)

Ntvnews.id, ParisMuseum Louvre di Paris menjadi sasaran pencurian berani yang berlangsung hanya dalam hitungan menit pada Minggu, 19 Oktober 2025. Sekitar pukul 09.30 waktu setempat, hanya 30 menit setelah museum dibuka untuk pengunjung, sekelompok pencuri berhasil membobol ruang pameran bersejarah.

Empat pelaku datang menggunakan skuter dan membawa perlengkapan khusus, termasuk tangga hoist dan gerinda listrik. Mereka segera menggunakan hoist untuk menaiki jendela Galerie d'Apollon, lokasi penyimpanan perhiasan bersejarah.

Setelah memecahkan kaca jendela, para pencuri masuk ke dalam ruangan dan dengan cepat menargetkan etalase-etalase berpengaman tinggi. Dalam waktu singkat, delapan benda berharga berhasil mereka ambil.

Baca Juga: Museum Louvre Dibobol dalam Waktu 4 Menit, Ini Daftar Barang yang Berhasil Dicuri

Koleksi yang hilang termasuk kalung zamrud dan berlian pemberian Napoleon kepada Permaisuri Marie Louise, diadem milik Permaisuri Eugénie, serta anting-anting dan perhiasan lain milik keluarga kerajaan.

Seorang saksi mata bernama Samir, yang sedang bersepeda di sekitar lokasi, menceritakan pengalamannya dirinya melihat aksi pencurian dari sekelompok orang tersebut.

“Saya melihat dua orang naik ke hoist, memecahkan jendela, dan masuk dalam waktu sekitar 30 detik,” kata dia.

Ia menambahkan, keempat pelaku kemudian melarikan diri dengan skuter tidak lama setelah itu. Samir segera melaporkan kejadian ini ke polisi.

Dalam pelariannya, para pencuri menjatuhkan mahkota milik Permaisuri Eugénie, yang kemudian ditemukan dalam kondisi rusak tak jauh dari museum. Ironisnya, aksi ini terjadi hanya 800 meter dari markas besar kepolisian Paris.

Baca Juga: 3 Museum di Jakarta Ditutup Sementara Selama September 2025 untuk Fumigasi

Museum Louvre langsung ditutup untuk proses penyelidikan. Polisi menyatakan telah menurunkan 60 penyelidik guna mengusut kasus pencurian ini.

Presiden Emmanuel Macron menegaskan melalui media sosial, segala upaya sedang dilakukan untuk menangkap pelaku dan mengembalikan perhiasan yang dicuri.

Sementara itu, Kementerian Kebudayaan Prancis menekankan pentingnya benda-benda yang hilang tersebut, perhiasan itu disebut sebagai benda warisan budaya yang tak ternilai dan sangat sulit dijual kembali karena identitasnya yang kuat dan mudah dikenali.

Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez menyoroti sisi lain dari peristiwa ini, menyebut perampokan itu sebagai indikasi adanya kerentanan besar dalam sistem keamanan museum di Prancis.

x|close