Menteri Palestina: Perang Genosida di Gaza Hancurkan 90 Persen Sektor Pertanian

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Okt 2025, 14:30
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi serangan tentara Israel di kebun zaitun warga Palestina. ANTARA/Anadolu/py Ilustrasi serangan tentara Israel di kebun zaitun warga Palestina. ANTARA/Anadolu/py (Antara)

Ntvnews.id, Ramallah – Pemerintah Palestina menuding Israel telah menghancurkan lebih dari 90 persen aset pertanian di Jalur Gaza dalam dua tahun terakhir, serta menyebabkan kerugian bagi lebih dari 5.353 petani di wilayah Tepi Barat sejak awal 2025.

Menteri Pertanian Palestina, Rezq Salimia, dalam konferensi pers di Ramallah pada Selasa, 21 Oktober 2025, menyampaikan bahwa sektor pertanian saat ini tengah menghadapi “transformasi besar dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya” akibat pelanggaran sistematis Israel terhadap tanah, air, rakyat, dan identitas nasional Palestina.

“Perang genosida (oleh Israel) di Jalur Gaza menyebabkan kehancuran luar biasa, melebihi 90 persen sumber daya dan aset pertanian, termasuk sumur irigasi, rumah kaca, dan fasilitas pertanian,” ujar Salimia.

Ia menjelaskan bahwa di Tepi Barat, Israel menguasai lebih dari 60 persen wilayah, sehingga menghambat proyek pembangunan, reklamasi, dan rehabilitasi lahan, serta mencegah perluasan kegiatan pertanian.

Baca Juga: Militer Israel Tewaskan 51 Warga Palestina di Jalur Gaza dalam Sehari

Menurutnya, jika wilayah-wilayah tersebut dapat diakses, maka Palestina berpotensi memperoleh nilai ekonomi lebih dari 3 miliar dolar AS (sekitar Rp49,8 triliun) dan menciptakan sekitar 200.000 lapangan pekerjaan baru.

“Ini berarti kami bisa tidak lagi bergantung pada seluruh bantuan asing jika kami diizinkan berinvestasi di tanah-tanah tersebut,” lanjutnya.

Data Kementerian Pertanian Palestina menunjukkan bahwa sejak awal tahun hingga pertengahan Oktober, lebih dari 5.353 petani terdampak akibat pelanggaran Israel, meningkat 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Israel Mulai Tarik Pasukan dari Jalur Gaza, Mundur Sepenuhnya dalam 24 Jam

Total kerugian ditaksir melampaui 70,3 juta dolar AS (sekitar Rp1,16 triliun), termasuk akibat pembakaran dan pencabutan pohon, perusakan infrastruktur pertanian, pembunuhan serta pencurian ternak, perampasan puluhan ribu dunam lahan, hingga pembatasan akses petani ke tanah mereka.

Salimia menambahkan, pemukim Israel dibiarkan menggembala secara sistematis di lahan-lahan tersebut, sementara kementeriannya mencatat bahwa sejak Oktober 2024, lebih dari 15.000 pohon zaitun telah dihancurkan.

Sementara itu, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 68.200 warga Palestina tewas dan sekitar 170.300 lainnya terluka sejak dimulainya serangan Israel pada Oktober 2023.

Di Tepi Barat, situasi juga memburuk dengan meningkatnya intensitas serangan selama periode yang sama. Sedikitnya 1.056 warga Palestina dilaporkan tewas, sekitar 10.300 terluka, dan lebih dari 20.000 orang, termasuk 1.600 anak-anak, ditahan oleh otoritas Israel, berdasarkan data resmi Palestina.

(Sumber: Antara) 

x|close