Siswa Sekolah Rakyat Akan Dapat Pelatihan 6 Bahasa Asing: Arab, Korea hingga Jerman

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menyiapkan program pelatihan enam bahasa asing bagi para siswa Sekolah Rakyat. Langkah ini menjadi bagian dari pembekalan dasar sebelum mereka terjun ke dunia kerja, khususnya bagi yang berminat bekerja di luar negeri.

Menteri P2MI Mukhtarudin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 3 November 2025 menjelaskan bahwa pelatihan bahasa menjadi salah satu fokus utama kerja sama antara Kementerian P2MI dan Kementerian Sosial, yang telah dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) mengenai integrasi pendidikan vokasi di Sekolah Rakyat.

“Ada 166 Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi, sebagian besar di antaranya setingkat SMA. Itu yang akan kita integrasikan dengan program pelatihan bahasa dan keterampilan kerja,” ujar Mukhtarudin, didampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf.

Ia menyebutkan, enam bahasa yang akan diajarkan mencakup bahasa Inggris, Arab, Jepang, Korea, Mandarin, dan Jerman. Menurutnya, pilihan bahasa-bahasa tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja global dan permintaan dari negara-negara mitra penempatan pekerja migran asal Indonesia.

Baca Juga: KemenP2MI-Kemensos Sinergi Kelas Migran & Sekolah Rakyat: Bekali Pekerja Migran dengan Vokasi Sesuai Arahan Prabowo

“Bahasa yang mau kita persiapkan adalah Inggris, Arab, Jepang, Korea, Mandarin, dan mungkin Jerman, karena ada banyak permintaan dari negara-negara Eropa Barat dan Timur,” kata Mukhtarudin.

Ia menambahkan bahwa pemerintah juga membuka kemungkinan untuk menambahkan pelatihan bahasa lain, seperti bahasa Portugis, seiring dengan meningkatnya peluang kerja sama dengan negara-negara di kawasan Eropa Selatan.

“Pak Presiden sempat menyebut Portugal. Jadi ke depan mungkin juga akan kita bicarakan secara teknis tentang pembelajaran bahasa Portugis,” ujarnya.

Selain pelatihan bahasa, Mukhtarudin menjelaskan bahwa kurikulum Sekolah Rakyat akan dikombinasikan dengan pelatihan vokasi, sertifikasi kompetensi, serta program penempatan kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan sektor industri baik di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Momen Prabowo Terharu Baca Surat Ulang Tahun dari Siswa Sekolah Rakyat Bandung Barat

Meski demikian, tahap awal pelaksanaan program ini akan dimulai dengan sosialisasi ke seluruh Sekolah Rakyat, diikuti edukasi dan pembelajaran bahasa secara bertahap. Program tersebut diharapkan menjadi dasar untuk memperkuat sumber daya manusia pekerja migran yang kompeten dan mampu bersaing di tingkat global.

“Pelatihan, sertifikasi, dan penempatan nanti akan menjadi satu sistem link and match. Jadi yang dilatih, kompetensinya apa, dan penempatannya di negara mana akan terhubung secara jelas,” tegas Mukhtarudin.

(Sumber: Antara)