Prabowo Tugaskan Kemenkop UMKM Siapkan Produk Substitusi bagi Pedagang Thrifting

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Nov 2025, 06:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri UMKM Maman Abdurrahman Menteri UMKM Maman Abdurrahman (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memberikan arahan kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menyiapkan produk substitusi bagi para pelaku usaha thrifting atau penjualan pakaian bekas, menyusul langkah pemerintah menertibkan impor pakaian bekas yang dilarang oleh aturan perdagangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 5 November 2025.

"Arahan dari Pak Presiden juga mempertimbangkan dan memikirkan substitusi produk," kata Maman.

Menurutnya, Presiden menekankan pentingnya pendekatan yang tidak hanya membatasi impor pakaian bekas, tetapi juga memastikan adanya solusi bagi pelaku usaha mikro yang selama ini menggantungkan hidup dari bisnis thrifting. Pemerintah, kata Maman, ingin agar para pedagang tetap memiliki sumber pendapatan melalui penjualan produk tekstil dalam negeri.

Baca Juga: UMKM Yogyakarta Ramai Lagi di Candi Prambanan

Maman menegaskan bahwa impor pakaian bekas akan tetap dilarang sesuai ketentuan yang berlaku. Namun, Presiden juga mengingatkan agar kebijakan penertiban tersebut tidak menimbulkan dampak sosial dan ekonomi bagi pedagang kecil.

“Pada saat dilakukan penindakan terhadap barang bekas yang masuk, arahan Presiden adalah mempertimbangkan substitusi produk. Jangan sampai setelah ditutup, mereka tidak punya barang jualan lagi,” ujarnya.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman <b>(NTVnews.id)</b> Menteri UMKM Maman Abdurrahman (NTVnews.id)

Kementerian Koperasi dan UMKM, lanjut Maman, akan menyiapkan alternatif produk lokal yang dapat dipasarkan oleh pedagang thrifting, dengan mendorong mereka beralih ke fesyen buatan produsen domestik, termasuk dari pelaku UMKM.

Ia menambahkan bahwa Indonesia memiliki banyak produk lokal yang tidak kalah bersaing, baik dari sisi kualitas, harga, maupun desain. Sebagai contoh, Maman menyebut industri distro di Bandung yang telah membuktikan kemampuan menghasilkan produk fesyen berkualitas tinggi dengan tren yang menarik.

Baca Juga: Prabowo Dorong Pemberdayaan UMKM dan Kerja Sama Lawan Kejahatan Lintas Batas di APEC

“Banyak produk dalam negeri yang bagus-bagus. Nanti para pedagang thrifting akan didorong menjual produk-produk lokal kita,” ujar Maman, sembari menegaskan bahwa pemerintah siap memberikan dukungan agar pelaku UMKM memiliki akses pasar yang lebih luas.

Menanggapi anggapan bahwa pakaian thrifting lebih murah daripada produk baru lokal, Maman membantah. Ia menjelaskan bahwa hasil pertemuan dengan asosiasi dan pelaku usaha menunjukkan harga pakaian bekas tidak selalu lebih rendah.

“Barang bekas itu juga banyak yang harganya mahal, karena tidak ada regulasi harga. Penentuan harga tergantung pedagang,” katanya.

Maman menekankan, kebijakan pemerintah dalam hal ini memiliki dua tujuan utama: menjaga keberlangsungan industri tekstil dalam negeri dan memastikan para pelaku usaha thrifting tetap dapat menjalankan roda perekonomiannya melalui produk lokal.

“Jangan dibenturkan. Di satu sisi kita harus jaga UMKM produsen dalam negeri, tapi di sisi lain para pedagang thrifting juga harus tetap bisa berusaha. Kita akan cari solusi terbaik,” tutupnya.

x|close