Kasus Kematian Influencer Taiwan, Rapper Malaysia Namewee Ditahan

Ntvnews.id, Jakarta - Musisi dan rapper asal Malaysia, Namewee, telah ditahan pihak kepolisian setelah dirinya menyerahkan diri di Kantor Polisi Kuala Lumpur pada Rabu (5/11). Penahanan tersebut dilakukan untuk membantu proses penyelidikan terkait meninggalnya influencer asal Taiwan, Irish Hsieh Yu-hsin.

Mengutip laporan Channel News Asia pada Rabu, 5 November 2025, Kepala Polisi Distrik Dang Wangi, Sazalee Adam, menyatakan bahwa masa penahanan Namewee akan berlangsung hingga 10 November.

Namewee, yang memiliki nama asli Wee Meng Chee, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, bersedia bekerja sama sepenuhnya dengan pihak kepolisian agar publik serta keluarga mendiang memperoleh penjelasan yang jelas.

“Saya tidak akan lari, dulu ketika saya dicari (polisi), saya melaporkan diri secara sukarela dan tidak pernah melarikan diri,” katanya.

Sementara itu, pengacara yang mewakili Wee, Joshua Tay, menjelaskan bahwa walaupun pihak kepolisian meminta masa penahanan selama tujuh hari, tim pembela telah mengajukan agar kliennya segera dibebaskan. Alasannya, kematian Hsieh telah terjadi sekitar dua minggu yang lalu.

Baca Juga: Rapper Nelly Ditangkap karena Narkoba

Ilustrasi - Tahanan di dalam penjara. ANTARA/HO-Shutterstock/pri (Antara)

“Klien saya baik-baik saja saat ini dan akan bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan mereka,” ujarnya.

Diketahui, Irish Hsieh, yang populer di media sosial dengan julukan “dewi perawat” berkat kecantikannya serta latar belakang profesinya di bidang keperawatan, ditemukan tidak bernyawa di dalam bak mandi sebuah hotel di Malaysia pada 22 Oktober lalu. Saat itu, Hsieh dikabarkan tengah mengerjakan proyek video bersama Namewee.

Menurut laporan, pria berusia 42 tahun tersebut menemukan Hsieh, 31 tahun, dalam keadaan tidak responsif di kamar mandi. Ia kemudian melakukan tindakan CPR dan segera menghubungi layanan darurat sekitar pukul 12.30 siang.

Sebelumnya, pada Selasa, Kepala Polisi Kuala Lumpur Fadil Marsus menyampaikan bahwa setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian kini mengklasifikasikan ulang kasus tersebut sebagai dugaan pembunuhan. (Sumber : Antara)