Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan berselisih dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov setelah rencana pertemuan antara dirinya dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dibatalkan bulan lalu. Namun, Kremlin membantah keras rumor dan spekulasi tersebut.
Dilansir dari Reuters, Minggu, 9 November 2025, rumor tersebut menyebutkan bahwa Lavrov kehilangan dukungan Putin setelah gagalnya rencana pertemuan dengan Trump.
Lavrov, seorang diplomat senior dengan reputasi negosiasi keras, berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada 20 Oktober lalu untuk membahas kemungkinan pertemuan antara Putin dan Trump di Budapest, Hungaria, yang direncanakan akan menyinggung potensi kesepakatan damai untuk Ukraina.
Baca Juga: Putin Setuju Larangan Penuh Penjualan Vape di Rusia
Meskipun pernyataan resmi dari kedua negara tidak menunjukkan adanya ketegangan dalam percakapan tersebut, sehari setelahnya Trump tiba-tiba menyatakan bahwa dirinya tidak ingin mengadakan pertemuan yang akan “membuang-buang waktu.”
Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Rusia)
Pada saat itu, Trump menegaskan bahwa ia membatalkan pertemuan dengan Putin karena “dirasa tidak tepat.”
Baca Juga: Putin Bertemu Menlu Korea Utara di Moskow, Tegaskan Hal Ini
Spekulasi mengenai hubungan keduanya semakin mencuat setelah Lavrov tidak terlihat hadir dalam rapat penting Dewan Keamanan Rusia pekan ini. Selain itu, keputusan Putin untuk mengirim Wakil Kepala Staf Kremlin menggantikan Lavrov dalam pertemuan G20 di Afrika Selatan pada akhir bulan, turut memicu dugaan bahwa Putin sedang marah kepada Menteri Luar Negeri-nya.
Sebelumnya, Putin menegaskan bahwa selain persoalan Ukraina, ia percaya pemulihan hubungan antara Moskow dan Washington merupakan kepentingan nasional Rusia, yang juga penting bagi keamanan global, mengingat kedua negara memiliki kekuatan nuklir terbesar di dunia.
Spekulasi mengenai adanya perselisihan antara Putin dan Lavrov bermula dari sejumlah saluran Telegram anonim di Rusia serta media-media berbahasa Rusia yang kritis terhadap Kremlin, dan juga media Ukraina.
Namun, ketika dimintai tanggapan, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dengan tegas membantah semua kabar tersebut.
"Saya akan memberikan jawaban singkat: Tidak ada yang benar dalam laporan-laporan ini,” tegas Peskov kepada wartawan.
Ketika ditanya apakah Lavrov masih mendapat dukungan penuh dari Putin dan tetap menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Peskov menegaskan:
"Tentu saja. Lavrov bekerja sebagai Menteri Luar Negeri, tentu saja.” pungkasnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Rusia)