BPOM Tegaskan Belum Temukan Kontaminasi Cs-137 di Produk Dalam Negeri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Nov 2025, 16:48
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Elin Herlina dalam media briefing “Perkembangan Diplomasi Penanganan Produk Udang dan Cengkeh dengan Pemangku Kepentingan di Amerika Serikat” yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator bidang Pangan, Jakarta, Rabu, 12 November 2025. (ANTARA/Putu Indah Savitri) Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Elin Herlina dalam media briefing “Perkembangan Diplomasi Penanganan Produk Udang dan Cengkeh dengan Pemangku Kepentingan di Amerika Serikat” yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator bidang Pangan, Jakarta, Rabu, 12 November 2025. (ANTARA/Putu Indah Savitri) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan hingga kini belum menemukan adanya kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk yang beredar di pasar dalam negeri.

“Belum, belum (ditemukan),” ujar Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Elin Herlina, dalam acara media briefing bertajuk “Perkembangan Diplomasi Penanganan Produk Udang dan Cengkeh dengan Pemangku Kepentingan di Amerika Serikat” yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Rabu, 12 November 2025.

Elin menjelaskan, BPOM secara rutin melakukan pengambilan sampel dan pengujian terhadap produk yang beredar untuk memastikan aspek keamanan dan mutu, termasuk mendeteksi kemungkinan adanya cemaran radioaktif. Lembaga tersebut juga menjalin kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) guna memperkuat pengawasan terhadap potensi cemaran cesium.

“Sehingga banyak alternatif yang bisa digunakan percepatan untuk pengujiannya,” kata Elin. Ia menambahkan, BPOM tengah menjajaki perluasan fasilitas laboratorium agar mampu melakukan pengujian khusus terhadap cemaran radioaktif.

Baca Juga: Paparan Cesium-137 di Serang Jadi Peringatan Keras Bagi Indonesia

Sementara itu, Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cs-137, Bara Krishna Hasibuan, memastikan pemerintah terus berupaya mencegah penyebaran zat radioaktif tersebut. Ia mengungkapkan bahwa selain produk udang dan cengkih, ekspor alas kaki ke Amerika Serikat dan Belanda juga terdeteksi mengandung Cesium-137.

Meskipun informasi resmi baru diterima setelah pertemuan dengan pihak Amerika Serikat, Bara menjelaskan bahwa kontaminasi pada produk sepatu terjadi dalam rentang waktu yang sama dengan kasus udang dan cengkih.

“Ini murni karena kecelakaan, karena kontaminasi Cs-137 itu dibawa oleh udara yang sumbernya adalah dari pabrik yang dimiliki oleh PT PMT,” kata Bara. Ia menegaskan, kontaminasi tersebut tidak terkait dengan proses produksi PT BMS (produsen udang) maupun PT NM (produsen sepatu), melainkan berasal dari udara akibat insiden di fasilitas milik PT PMT.

Baca Juga: Akhirnya! Indonesia Kembali Ekspor Udang Rp20,4 Miliar ke AS Usai Kasus Cesium Cikande

Dari pihak pemerintah, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan bahwa sebanyak 22 fasilitas produksi di Kawasan Industri Modern Cikande (MCIE), Serang, Banten, telah selesai menjalani proses dekontaminasi Cs-137. Sementara tujuh lokasi di luar kawasan masih dalam tahap pembersihan.

Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya Satuan Tugas Penanganan Bahaya Radiasi Cs-137 bersama lembaga terkait, termasuk Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).

Sebelum otoritas Amerika Serikat melalui United States Food and Drug Administration (USFDA) mengeluarkan import alert 99-51 terhadap produk udang asal Indonesia, Bea Cukai Belanda lebih dulu melaporkan adanya temuan radionuklida pada sepatu kets asal Indonesia.

Temuan tersebut kemudian dikonfirmasi oleh ahli radiasi dari ANVS, yang menyatakan bahwa beberapa kotak berisi sepatu kets menunjukkan paparan radiasi hingga 110 nanoSv/jam, jauh di atas tingkat radiasi latar sebesar 20 nanoSv/jam akibat keberadaan Cs-137.

(Sumber: Antara) 

x|close