Wilayah Malang Masih Aman, BPBD Sebut Tak Ada Gejolak Akibat Semeru

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Nov 2025, 21:30
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warga melihat luncuran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Rabu, 19 November 2025. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/YU Warga melihat luncuran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Rabu, 19 November 2025. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/YU (Antara)

Ntvnews.id, Malang, Jawa Timur - BPBD Kabupaten Malang menyampaikan bahwa hingga Rabu, 19 November 2025 malam, belum ada dampak erupsi Gunung Semeru yang terpantau di wilayah-wilayah perbatasan dengan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Pemantauan dilakukan di sejumlah kecamatan yang berjarak dekat dengan sumber erupsi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan bahwa situasi di beberapa titik masih dalam kondisi aman.

"Dapat kami laporkan untuk wilayah Kabupaten Malang, berdasarkan pantauan dari rekan-rekan pos lapangan (poslap) maupun relawan di wilayah Ampelgading-Tirtoyudo mulai sore tadi sampai saat ini belum terjadi gejolak," ujarnya di Malang.

Ia menambahkan bahwa kondisi serupa juga ditemukan di Kecamatan Poncokusumo. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, Sadono memastikan bahwa hingga saat ini wilayah Kabupaten Malang belum memasuki fase kedaruratan akibat peningkatan aktivitas Gunung Semeru.

"Belum ada laporan yang mengindikasikan wilayah Kabupaten Malang juga mengalami kedaruratan terkait erupsi Gunung Semeru," katanya.

Baca Juga: Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Usai Status Naik ke Level Awas

Baca Juga: Status Gunung Semeru Awas, Pemkab Lumajang Minta Masyarakat Tetap Tenang

Meski belum ada tanda-tanda gangguan, BPBD Kabupaten Malang tetap melakukan pemantauan dan koordinasi intensif dengan poslap serta para relawan di seluruh kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Lumajang. Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan apabila terjadi perubahan kondisi sewaktu-waktu.

Sementara itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menaikkan status aktivitas Gunung Semeru dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas). Kenaikan status ini ditetapkan setelah evaluasi terhadap hasil pengamatan visual dan data instrumental menunjukkan adanya peningkatan ketidakstabilan aktivitas vulkanik.

"Kenaikan tingkat aktivitas Gunung Semeru dari level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan di Bandung.

Dalam rekomendasinya, Badan Geologi meminta warga, pendaki, dan wisatawan untuk tidak berkegiatan dalam radius delapan kilometer dari kawah, serta menghindari area sektoral dari barat hingga timur laut sejauh 20 kilometer dari pusat erupsi. Selain itu, masyarakat juga diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir lahar apabila hujan lebat turun, terutama pada sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan hingga delapan kilometer dari puncak.

(Sumber: Antara) 

x|close