Ntvnews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis update terbaru korban bencana alam di Sumatera yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Data terbaru menunjukkan jumlah korban jiwa terus bertambah, seiring proses pencarian dan identifikasi yang masih berlangsung.
Hingga Senin, 22 Desember 2025 pukul 17.30 WIB, BNPB menyampaikan korban meninggal dunia bertambah 16 orang, sehingga total korban jiwa akibat bencana di wilayah Sumatera kini mencapai 1.106 orang. Selain itu, 175 warga masih dinyatakan hilang dan terus dalam upaya pencarian oleh tim gabungan.
Tak hanya korban jiwa, dampak bencana juga menyebabkan ratusan ribu warga harus mengungsi. Total pengungsi saat ini tercatat mencapai 502.570 jiwa, tersebar di berbagai lokasi pengungsian dan wilayah aman.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa penambahan jumlah korban meninggal berasal dari hasil temuan terbaru di lapangan serta proses identifikasi lanjutan.
Baca Juga: BNPB Petakan Karakteristik Pengungsi untuk Pastikan Bantuan Lebih Tepat Sasaran
"Seperti yang kita ketahui, untuk korban biwa meninggal di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat per hari ini, Senin, itu mengalami penambahan baik dari temuan maupun hasil identifikasi yang sudah dilakukan," ucapnya di Graha BNPB Jakarta Timur, Senin, 22 Desember 2025.
"Dan per hari ini rekapitulasi jumlah total dari 1090 di hari Sabtu dan Minggu bertambah 16 jiwa, sehingga total per hari ini 1106 jiwa," sambungnya.
BNPB juga mencatat perkembangan pada daftar orang hilang. Jumlah warga yang masih dalam pencarian berkurang 10 orang, meski hingga kini 175 orang masih belum ditemukan.
Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah terus menyampaikan rasa duka cita dan belasungkawa mendalam kepada seluruh keluarga korban.
Di sisi lain, jumlah pengungsi perlahan mulai menurun karena sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan hunian, sementara lainnya memilih tinggal sementara di rumah kerabat di luar daerah terdampak.
Abdul Muhari (Ntvnews.id/Adiansyah)