Severity: Warning
Message: preg_match(): Unknown modifier '2'
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 240
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/Article_lib.php
Line: 240
Function: preg_match
File: /www/ntvweb/application/libraries/Article_lib.php
Line: 163
Function: tag_link
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 60
Function: content
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Pelatih caretaker Como 1907, Osian Roberts berbicara banyak tentang keberhasilan timnya melaju ke Serie A dalam wawancara wawancara eksklusif, Selasa (14/5/2024). Pada kesempatan ini, Roberts juga sempat bercerita tentang peran penting dua pengusaha asal Indonesia sebagai pemilik tim yang dijuluki I Lariani tersebut.
Seperti diketahui, Como 1907 baru saja promosi di Serie A setelah finish di urutan kedua Serie B musim ini. Como mengemas 73 poin atau terpaut 3 poin dari Parma yang keluar sebagai juara. Sementara Venezia di urutan ketiga dengan 70 poin masih harus melalui babak play-off.
Tidak mudah bagi Como melaju ke level tertinggi sepak bola Italia. Persaingan yang ketat di Serie B membuat tim yang dijuluki I Lariani tersebut harus berjuang keras hingga laga terakhirnya.
Para pendukung Como bahkan sempat dibuat tegang saat tim tamu Cosenza unggul lebih dulu di Giuseppe Sinigaglia lewat gol Genaro Tuttino pada menit ke-30. Stadion berkapasitas 7500 itu semakin tegang manakala pada laga lainnya, Venezia sedang unggul 1-0 lewat gol Jay Idzes.
Penalti Simone Verdi pada menit ke-74 lantas mengubah kedudukan jadi 1-1. Como pun berpesta karena Venzia terkena comeback Spezia melalui gol Pio Esposito (56') dan Arkadiusz Reca (61').
Como sebenarnya punya sejarah panjang di sepak bola Italia. Didirikan pada tahun 1907, tim yang berada di salah satu lokasi wisata di Negeri Pizza itu sempat mengalami masa-masa kelam yang memaksa mereka terjerembab ke serie D, kompetisi amatir di Italia. Keuangan klub yang morat-marit kemudian juga membuat Como 1907 dua kali dinyatakan bangkrut.
Keluarga Hartono melalui Djarum datang menyelamatkan Como pada tahun 1907. Konglomerat asal Indonesia itu kemudian membeli tim 'sekarat' itu dengan harga tak sampai Rp5 Miliar. Mereka juga melunasi utang-utang Como dan mulai menata kembali tim asal Lombardia tersebut.
Tidak hanya fokus mengejar tiket ke Serie A, sentuhan dua pengusaha Indonesia juga semakin mendekatkan Como 1907 ke sepak bola Tanah Air. Program pembinaan usia dini Garuda Select yang telah menghasilkan sederet pemain ternama di Indonesia juga digelar di markas Como.