Manajer Ahmed Zaki Iskandar Sempat Komplain karena Ofisial Lawan Ngintip Latihan Timnas U17: Tendangan Bebas Kita Sampai Kebaca

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Nov 2024, 14:52
Ramses Manurung
Penulis & Editor
Bagikan
Manajer Timnas U17 dan U20 Indonesia, Ahmed Zaki Iskandar dalam acara SportCast NusantaraTV/tangkapan layar NTV Manajer Timnas U17 dan U20 Indonesia, Ahmed Zaki Iskandar dalam acara SportCast NusantaraTV/tangkapan layar NTV

Ntvnews.id, Jakarta - Manajer Timnas U17 dan U20 Indonesia, Ahmed Zaki Iskandar berbagi cerita berbagai pengalaman menarik khususnya selama mendampingi tim besutan Pelatih Nova Arianto berjuang di Kualifikasi Piala Asia U17 yang digelar di Kuwait, Oktober lalu.

Momen-momen spesial tersebut diceritakan Zaki saat menjadi bintang tamu acara SportCast di NusantaraTV, Jumat (1/11/2024) yang dipandu dua jurnalis senior Boy Noya dan Ronny Pangemanan yang akrab disapa Bung Ropan.

Timnas U17 Indonesia ternyata sempat komplain ke panitia penyelenggara terkait lapangan latihan yang sebelah-sebelahan dengan tim lawan. Pasalnya, para ofisial tim lawan memanfaatkan situasi untuk mengintip taktik dan strategi Garuda Muda. Termasuk taktik skuat Timnas U17 dalam setpiece atau cara mengeksekusi tendangan bebas ke gawang lawan.

"Kita sempat komplain. Tapi alasannya waktu itu enggak ada tempat latihan yang lain. Kemudian jamnya juga terbatas ada beberapa tim yang pakai. Jadi enggak usah khawatir ini kan hanya kelompok umur. Tetap saja ya kan. Dan ternyata kejadian. Setpiece kita itu untuk tendangan bebas dibaca sama mereka. Mereka sudah tahu. Artinya memang dipantau kita," ungkap Ahmed Zaki Iskandar.

Mantan Bupati Tangerang dua periode (2013-2018 dan 2018-2023) sampai mengatakan kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bahwa Indonesia selalu baik melayani semua peserta kala menjadi tuan rumah, bahkan terlalu baik.

Tapi sayang, hal yang sama tak bisa dirasakan oleh Timnas U17 Indonesia saat berlaga di Kualifikasi Piala Asia U17 2024 di Kuwait. Timnas U17 Indonesia sampai terlambat datang ke stadion di laga perdana karena tidak ada fasilitas voorijder saat bertolak dari hotel menuju stadion.

"Engga ada voorijder. Walaupun dekat jaraknya, mungkin dari hotel kita hanya 10 15 menit. Tapi di saat-saat tertentu pada saat kita berangkat ke stadion itu jam peak hour ternyata. Kita sudah dikasih jadwal perkiraan 10 menit. Kita ngitung kan begitu kita berangkat macet. Itu pertandingan pertama dan kita terlambat waktu itu datang ke lapangan," tuturnya.

Halaman
x|close