Sementara pada April lalu, Wakil Presiden XPeng AeroHT, Qiu Mingquan menyebutkan mobil terbang ini akan dibanderol di kisaran 1 juta Yuan atau sekitar Rp2,2 miliar.
Namun harga bisa saja mengalami penurunan jika sudah diproduksi secara massal. "Jika produksi massal dalam skala besar dapat dilakukan, kita dapat mengurangi biaya secara signifikan untuk bahan-bahan seperti serat karbon," tukas Qiu Mingquan, dikutip dari Nikkei Asia.