Zakat fitrah juga harus dikeluarkan untuk anggota keluarga yang menjadi tanggung jawabnya, seperti anak, istri, atau orang tua yang tidak mampu. Hal ini menunjukkan pentingnya rasa tanggung jawab seorang kepala keluarga dalam memberikan nafkah dan memenuhi kewajiban agama untuk keluarganya.

Zakat Fitrah (FreePik)

3. Hidup pada Akhir Ramadhan dan Menyambut Idul Fitri

Orang yang diwajibkan membayar zakat fitrah adalah mereka yang masih hidup pada akhir bulan Ramadhan dan menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Jika seseorang meninggal sebelum akhir Ramadhan, maka zakat fitrah tidak wajib dibayar atas dirinya. Begitu pula, bayi yang lahir setelah terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri tidak diwajibkan untuk membayar zakat fitrah.

4. Memiliki Kelebihan Harta (Nisab)

Syarat lain untuk membayar zakat fitrah adalah memiliki nisab, yaitu jumlah harta atau makanan pokok yang melebihi kebutuhan pokok. Nisab zakat fitrah umumnya dihitung dengan menggunakan ukuran bahan makanan pokok, seperti beras. Nisab zakat fitrah pada umumnya setara dengan 2,5 kg beras per orang, namun hal ini dapat disesuaikan dengan harga bahan pokok di wilayah setempat.

Apabila seseorang memiliki harta yang melebihi nisab tersebut, maka ia wajib menunaikan zakat fitrah. Bagi mereka yang tidak mampu atau tidak memiliki kelebihan harta, zakat fitrah tidak diwajibkan.

Siapa yang Wajib Membayar Zakat Fitrah?

Berikut adalah beberapa contoh orang yang diwajibkan membayar zakat fitrah:

1. Kepala Keluarga
   Seorang kepala keluarga wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan seluruh anggota keluarganya yang menjadi tanggung jawabnya, seperti istri dan anak-anak.

2. Anak yang Sudah Menjadi Tanggungan
   Anak yang masih dalam tanggungan orang tua juga wajib dibayar zakat fitrahnya. Orang tua wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk anak-anak mereka yang belum mampu secara finansial.