Bahlil Minta Maaf Ada Warga yang Meninggal Usai Antre LPG 3 Kg

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Feb 2025, 13:18
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta maaf atas meninggalnya seorang warga akibat mengantre LPG 3 kg atau gas melon. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta maaf atas meninggalnya seorang warga akibat mengantre LPG 3 kg atau gas melon. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta maaf atas meninggalnya seorang warga akibat mengantre LPG 3 kg atau gas melon.

Bahlil mengatakan, antrean terjadi karena pemerintah ingin melakukan perbaikan pembelian LPG 3 kg agar lebih tepat sasaran.

"Kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi, karena ini semata-mata kita lakukan untuk penataan," ucap Bahlil di Jakarta, Selasa 4 Februari 2025.

Lebih lanjut, Bahlil menyebut pemerintah akan terus melakukan perbaikan aturan pembelian LPG 3 kg.

Baca juga: Erick Thohir: BUMN Harus Terus Ditransformasikan Menjadi Entitas Bisnis Profesional

Adapun langkah yang diambil pemerintah yaitu menaikkan status pengecer menjadi sub pangkalan.

"Apa yang kita lakukan pagi ini dan malam ini sebagai respons untuk kita pengin rakyat kita mendapat LPG dengan baik dan gampang," ungkap Bahlil.

Seperti diketahui, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) tewas mendadak.

Korban meninggal dunia diduga akibat kelelahan, saat antre membeli LPG 3 kg di Pamulang Barat.

Baca juga: DPR RI Setujui RUU BUMN Menjadi Undang-undang

Korban meninggal dunia usai antre selama berjam-jam sejak pagi hari untuk membeli gas LPG 3 kg, Senin, 3 Februari 2025.

"Dia nyari gas muter dari pagi ga dapat, dia antri di agen berjam-jam," tulis akun Instagram @viralciledug dalam unggahannya, dilihat Selasa, 4 Februari 2025.

Sebelum meninggal, korban terlihat sedang duduk di rumah usai kelelahan memburu gas melon itu.

"Sempat dibawa ke RS buat mastiin ternyata (korban) memang sudah meninggal," ucapnya.

Halaman
x|close