Ntvnews.id, Jakarta - Polres Metro Jakarta Timur menjelaskan kronologi pengeroyokan terhadap sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) asal Sumatra Barat, Rahmat Vaisandri hingga tewas, di kawasan Jakarta Timur (Jaktim).
"Terkait dengan perkembangan penanganan kasus pengeroyokan dan atau penganiayaan berat yang terjadi pada 20 Oktober 2024 di wilayah hukum Polsek Pasar Rebo, Polres Metro Jakarta Timur sekitar dini hari telah terjadi suatu peristiwa yang diduga terjadi pencurian handphone dan dompet di TKP," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di Polres Metro Jakarta Timur, Senin, 3 Februari 2025.
Kemudian, karena ketahuan terjadi pencurian handphone dan dompet itu, tersangka pencurian tidur bersama-bersama dengan para pekerja.
"Korban pencurian selanjutnya memanggil rekan-rekannya dan menyatakan bahwa ada orang asing yang mau mencuri atau mengambil dompet dan handphone," papar Nicolas.
Nicolas menjelaskan, pada Kamis, 24 Oktober 2024 pukul 04.00 WIB Rahmat diserahkan ke Polsek Pasar Rebo karena tertangkap tangan melakukan pencurian handphone dan dompet di pembangunan Ruko Zima, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Polsek Pasar Rebo kala itu langsung melakukan cek TKP yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Pasar Rebo.
Kemudian, pukul 05.00 WIB Rahmat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati karena diserahkan ke Polsek Pasar Rebo dalam kondisi koma sehingga langsung dimasukkan ke ruang IGD RS Polri disertai permohonan visum et repertum (VER) luka.