IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Menguat ke Rp16.300 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Feb 2025, 10:09
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan memantau pergerakan harga saham di salah satu kantor perbankan di Jakarta. Ilustrasi - Karyawan memantau pergerakan harga saham di salah satu kantor perbankan di Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 5 Februari 2025 diperkirakan bergerak menguat terbatas di tengah adanya rilis pertumbuhan ekonomi (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2024.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka melemah 18,46 poin atau 0,26 persen ke posisi 7.055,00.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,90 poin atau 0,48 persen ke posisi 806,11.

"IHSG hari ini (05/02) diprediksi bergerak menguat terbatas dalam range 7.000 sampai 7.120," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih.

Baca juga: Ibu Hamil Nekat Lawan Pembegal di Tasikmalaya, Sampai Luka-luka

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2024, yang konsensus perkirakan akan mencapai 5 persen, didukung oleh kinerja ekspor yang tetap solid.

Selain itu, para pelaku pasar merespon positif penundaan kenaikan tarif impor oleh Presiden AS Donald Trump ke Meksiko dan Kanada.

Di sisi lain, Kementerian Investasi atau BKPM melaporkan realisasi investasi tahun 2024 mencapai Rp1.714,2 triliun, atau tumbuh 20,8 persen year on year (yoy), serta melebihi target sebesar Rp1.650 triliun.

Rinciannya, Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi paling besar, yaitu 52,5 persen atau Rp900,2 triliun, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 47,5 persen atau Rp814,0 triliun.

Dari mancanegara, indeks PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) pada Januari 2025 berada di level ekspansif sebesar 51,2 atau lebih baik dibandingkan Desember 2024 yang tercatat di level kontraksi sebesar 49,4.

Jumlah output produksi meningkat meskipun porsi ekspor terus mengalami penurunan, yang mana turunnya performa ekspor senada dengan lonjakan Indeks Dollar AS (DXY) sejak September 2024.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Makin Mahal, Segram Tembus Rp1.663.000

Di sisi lain, ketidakpastian ekonomi global berupa kenaikan tarif impor oleh AS memberikan dampak pada reli-nya harga emas ke level All Time High (ATH) di atas 2.800 dolar AS per oz.

Sementara itu, indeks saham AS Wall Street ditutup di zona positif pada perdagangan Selasa (04/02), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 134,13 poin atau 0,30 persen menjadi 44.556,04, indeks S&P 500 menguat 43,31 poin atau 0,72 persen menjadi 6.037,88, dan Nasdaq Composite Index melonjak 262,06 poin atau 1,35 persen menjadi 19.654,02

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 0,80 poin atau 0,00 persen ke level 38.797,57, indeks Shanghai melemah 19,29 poin atau 0,59 persen ke posisi 3.231,31, indeks Kuala Lumpur menguat 6,67 poin atau 0,43 persen ke posisi 1.571,23, dan indeks Straits Times menguat 5,46 poin atau 0,14 persen ke 3 817,55.

Bergeser ke nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Rabu (5/2) di Jakarta menguat hingga 51 poin atau 0,31 persen menjadi Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.351 per dolar AS.

Halaman
x|close