Ntvnews.id, London - British Airways mulai mengadopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) dalam operasional mereka. Maskapai nasional Inggris ini menyatakan bahwa penggunaan AI secara signifikan telah membantu mengurangi keterlambatan penerbangan di Bandara Heathrow, London.
Dilansir dari The Independent, Senin, 19 Mei 2025, pada bulan April 2025, sekitar dua pertiga penerbangan British Airways dari Heathrow dilaporkan berangkat lebih awal dari jadwal. Angka ini menunjukkan peningkatan dua kali lipat dibandingkan April 2023, dan naik hampir 20 persen dari performa April 2024.
Kemajuan tersebut dikaitkan langsung dengan pemanfaatan teknologi AI, termasuk algoritma prediktif, optimasi proses, dan machine learning.
British Airways diketahui telah mengalokasikan dana besar, senilai 100 juta pound sterling (sekitar Rp 2,1 triliun), untuk pengembangan teknologi digital dan AI. Dana ini digunakan untuk menciptakan sejumlah alat digital yang bertujuan menyederhanakan alur kerja dan meningkatkan ketahanan sistem mereka terhadap gangguan operasional.
Baca Juga: Viral Penumpang Mabuk di Pesawat Bikin Keos Isi Kabin
Salah satu sistem inovatif yang diperkenalkan memungkinkan staf mengatur posisi parkir pesawat yang baru mendarat dengan mempertimbangkan koneksi lanjutan penumpang. Berkat sistem ini, lebih dari 160.000 menit potensi keterlambatan berhasil dicegah.
Selain itu, ada juga sistem lain yang secara otomatis menyesuaikan rute penerbangan guna menghindari kondisi cuaca buruk. Teknologi ini disebut mampu menghemat sekitar 243.000 menit waktu tempuh yang berpotensi tertunda.
Selama kuartal pertama 2025, British Airways mencatatkan rekor baru dengan 86 persen penerbangannya dari Heathrow berangkat tepat waktu — pencapaian tertinggi dalam sejarah maskapai, naik 46 persen dibandingkan performa mereka pada tahun 2008.
Dalam forum inovasi yang digelar di Pittsburgh, AS, CEO British Airways Sean Doyle menyampaikan bahwa perbaikan performa ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang investasi perusahaan.
Baca Juga: Pria Tanpa Busana Ditemukan Berpegangan di Roda Pesawat
"Kami memahami betul bagaimana keterlambatan bisa merusak pengalaman pelanggan. Oleh karena itu, kami berupaya mengendalikan hal-hal yang dapat kami atur sendiri, serta menyediakan solusi efektif ketika terjadi gangguan," ujar Doyle.
Ia juga menjelaskan bahwa AI telah mengubah cara kerja perusahaan secara menyeluruh, termasuk menciptakan 600 posisi baru di sektor operasional di Bandara Heathrow.
"AI benar-benar menjadi terobosan besar bagi kami. Teknologi ini memungkinkan para staf membuat keputusan secara cepat dan akurat dengan dukungan analisis data dalam jumlah besar," lanjutnya.
British Airways menambahkan bahwa berbagai sistem dan perangkat AI baru lainnya akan mulai diimplementasikan dalam beberapa bulan ke depan.