Usai 3 Bulan Defisit, Sri Mulyani Umumkan APBN April 2025 Surplus Rp4,3 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Mei 2025, 17:09
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencetak surplus senilai Rp4,3 triliun per April 2025 setelah defisit selama tiga bulan berturut-turut.

"Setelah mengalami defisit Januari hingga Maret berturut-turut, pada bulan April mengalami turn around atau perubahan. Bulan April mengalami surplus sebesar Rp4,3 triliun,” ucap Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-18 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025, Selasa 20 Mei 2025.

Sri Mulyani merincikan pendapatan negara mencapai Rp810,5 triliun atau 27 persen dari target, meningkat hampir Rp300 triliun dari realisasi pada Maret 2025.

Penerimaan perpajakan April mencapai Rp657 triliun atau setara 26,4 persen dari target. 

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Cuma 4,87 Persen Kuartal I 2025, Sri Mulyani: Cukup Resilien

Penerimaan dari pajak tercatat sebesar Rp557,1 triliun atau 25,4 persen dari target, kemudian serapan dari kepabeanan dan cukai mencapai Rp100 triliun dari target.

Penerimaan dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp153,3 triliun atau 29,8 persen dari target.

"Penerimaan terus menunjukkan penguatan, menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi mengalami penguatan meski menghadapi guncangan,” jelasnya.

Realisasi belanja negara per akhir April mencapai Rp806,2 triliun atau 22,3 persen dari target.

Baca juga: Sri Mulyani: Peningkatan Sektor Pertanian Jadi Modal Kuat Hadapi Guncangan Global

Belanja negara menunjukkan APBN 2025 tetap mampu berfungsi optimal dalam menunjang pelaksanaan program prioritas pemerintah yang dirasakan rakyat di tengah masa transisi.

Hal itu tecermin pada realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) yang tersalur sebesar Rp546,8 triliun atau 20,2 persen dari target.

Belanja yang disalurkan melalui kementerian/lembaga (K/L) tercatat mencapai Rp253,6 triliun atau 21,9 persen dari target.

Sementara belanja non-K/L terealisasi Rp293,1 triliun atau 19 persen dari target.

Adapun belanja transfer ke daerah (TKD) tercatat mencapai Rp259,4 triliun atau 28,2 persen dari target.

Keseimbangan primer terjaga surplus Rp173,9 triliun per akhir April. Kas negara juga surplus Rp283,6 triliun dari sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA).

x|close