Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 28 Mei 2025 diperkirakan bergerak menguat tertopang oleh sentimen data-data ekonomi domestik dan global.
Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 35,97 poin atau 0,50 persen ke posisi 7.234,94.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,94 poin atau 0,36 persen ke posisi 821,12.
“Berdasarkan sentimen dalam dan luar negeri, IHSG berpeluang menguat pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.
Baca juga: Rieke Heran Ada Pegawai Bongkar Dugaan Korupsi Baznas Malah jadi Tersangka
Dari dalam negeri, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,5 persen mulai berdampak ke sektor perbankan.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk memangkas tingkat bunga penjaminan (TBP) pada level 4,00 persen untuk tabungan berdenominasi rupiah di bank umum, dari sebelumnya yang berada di level 4,25 persen.
Untuk tingkat bunga penjaminan berdenominasi valuta asing (valas) di bank umum turun menjadi 2 persen dari 2,25 persen. Untuk tingkat bunga penjaminan BPR turun menjadi 6,5 persen dari 6,75 persen. Tingkat bunga penjaminan tersebut berlaku sejak 1 Juni 2025 sampai dengan 30 September 2025.
Dari Amerika Serikat (AS), bank sentral AS The Fed akan mengumumkan risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (29/05) pagi pekan ini, serta akan terdapat rilis data personal income, personal spending dan indeks PCE prices pada Sabtu (30/5).
Indeks PCE prices core, yang merupakan indikator inflasi yang dicermati oleh The Fed, diperkirakan 0,1 persen month to month (mtm) pada bulan April 2024 dari 0 persen (mtm) di Maret 2025.
Dari kawasan Eropa, akan dirilis data tingkat pengangguran di Jerman pada Mei 2025 (28/5) yang diperkirakan tetap pada level 6.3 persen, seperti bulan sebelumnya.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp28.000, Segram Jadi Rp1,89 Juta
Pasar saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Selasa (27/5) kemarin, menandai sesi perdagangan yang lebih tenang setelah gejolak pasar baru-baru ini.
Indeks Stoxx 600, yang mencerminkan kinerja saham-saham di seluruh Eropa, naik 0,33 persen. Sementara itu, Uni Eropa menyetujui dana pertahanan sebesar 150 miliar euro (170 miliar dolar AS) yang telah diumumkan sebelumnya, dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan kawasan.
Sementara itu, bursa saham Wall Street kompak menguat pada perdagangan Selasa (27/5), setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan menyetujui untuk menunda pemberlakuan tarif sebesar 50 persen terhadap Uni Eropa.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 740,58 poin atau 1,78 persen dan ditutup di level 42.343,65. Sementara itu, S&P 500 naik 2,05 persen menjadi 5.921,54, Nasdaq Composite naik 2,47 persen ke level 19.199,16 seiring saham-saham teknologi seperti Tesla mencatatkan kenaikan besar.
Saham Tesla naik sekitar 7 persen setelah CEO Elon Musk mengatakan bahwa Ia akan mengalihkan fokusnya dari dunia politik dan kembali ke bisnis-bisnisnya. Saham teknologi lainnya juga ikut menguat, termasuk Nvidia, AMD, Apple, dan Microsoft.
Baca juga: Jay Idzes dan Mees Hilgers Sudah Sampai Bali
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 201,39 poin atau 0,55 persen ke 37.925,50, indeks Shanghai melemah 1,90 poin atau 0,04 persen ke 3.338,76, indeks Hang Seng melemah 45,99 poin atau 0,29 persen ke 23.315,00, dan indeks Strait Times menguat 10,69 poin atau 0,27 persen ke 3.907,33.
Bergeser ke nilai tukar rupiah, pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi (28/5) di Jakarta melemah sebesar 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.295 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.