Mentan Andi Amran: Negara Tak Boleh Kalah sama Mafia Pangan
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Jun 2025, 15:36
Devona Rahmadhanty
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Keterangan pers Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian (Mentan) di Jakarta, Rabu. ((ANTARA/M Harianto))
Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa negara siap bertarung tanpa kompromi melawan mafia pangan. Pemerintah gencar memperketat pengawasan, menindak tegas para pelaku kejahatan, serta memastikan distribusi pangan berlangsung adil dan merata ke seluruh pelosok negeri.
"Kita akan cek. Tidak boleh negara kalah sama mafia (pangan). Itu tegas," tegas Andi ketika ditemui di Jakarta, Rabu, 4 Juni 2025.
Mentan mengungkapkan hal tersebut terkait kejanggalan data stok beras di gudang Cipinang pada Mei 2025. Terungkap bahwa beras yang keluar mencapai sekitar 11 ribu ton, sebuah lonjakan signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Data dari Cipinang kita dapatkan ada yang abnormal. Tidak normal. Yang biasanya keluar beras itu 1.000 ton sampai 3.500 ton per hari. Tetapi ada satu hari selama 5 tahun, satu hari keluar 11.000 ton," jelasnya.
Menurut Mentan, kondisi tersebut sangat tidak wajar, apalagi ketika ada pihak yang mengklaim stok beras di Cipinang sedang menipis. Padahal, laporan yang dia terima menunjukkan bahwa kapasitas penyimpanan gudang tersebut mampu menampung hingga 30.000 ton beras.
"Padahal standarnya adalah 30.000 ton. Sekarang masih ada 46.000 ton setelah dimanipulasi datanya. Harusnya 50.000 ton. Tapi tidak apa-apa, kita akan cek. Tidak boleh negara kalah sama mafia. Itu tegas," kata Mentan.
Terkait hal ini, Mentan mengungkapkan bahwa dirinya sudah melakukan koordinasi intens dengan Mabes Polri guna mengusut tuntas kejanggalan tersebut.
"Kami sudah koordinasi dengan Mabes Polri, segera turun. Jangan biarkan konsumen dan produsen itu menjerit. (Jangan) produsen menjerit harga di bawah HPP (Harga Pembelian Pemerintah). Kemudian, konsumen menjerit harga di atas HET (Harga Eceran Tertinggi)," tuturnya.
Dengan sinergi kuat antara pemerintah, petani, dan masyarakat, Mentan yakin negara mampu menjaga kedaulatan pangan sekaligus menumpas mafia pangan yang merugikan kepentingan nasional.
"Dua-dua kita harus jaga. Jangan biarkan mereka jalan sendirian. Kita harus dampingi. Jangan ada hanya segelintir orang ingin merusak negara kita. Kita harus kolaborasi, negara harus kuat, negara tidak boleh kalah," ujarnya.