Ntvnews.id, Jakarta - Sekitar 1,01 juta orang lulusan perguruan tinggi di Indonesia tercatat sebagai pengangguran.
Data ini diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dalam paparan KTT INDEF 2025: Masa Depan Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang dan Konflik Timur Tengah.
Yassierli menyoroti tantangan dalam sektor ketenagakerjaan khususnya pada aspek kualitas tenaga kerja.
"Kualitas tenaga kerja kita ini juga problem, 85 persen itu adalah lulusan SMA-SMK maksimum. Ini menjadi tantangan kita," ucap Yassierli dikutip, Senin 7 Juli 2025.
Baca juga: Sebuah Rumah di Pasuruan Meledak, Pemilik Terluka Parah
Selain lulusan sarjana, jumlah pengangguran juga signifikan pada jenjang pendidikan lainnya.
Berdasarkan data dari Kemnaker tercatat 177 ribu pengangguran berasal dari lulusan diploma.
Sementara itu, lulusan SMK menyumbang angka pengangguran sebesar 1,62 juta orang, dan lulusan SMA mencapai lebih dari 2 juta orang.
Yang mengejutkan, jumlah pengangguran terbanyak justru berasal dari kelompok dengan pendidikan dasar dan menengah pertama, yakni SD dan SMP, dengan total mencapai 2,42 juta orang.
Baca juga: Demi Genjot Produksi hingga Cetak Sawah, Mentan Minta Tambahan Anggaran
Berikut rincian jumlah pengangguran berdasarkan tingkat pendidikan menurut data Kemnaker 2025:
1. Universitas: 1.010.652 orang
2. Diploma: 177.399 orang
3. SMK: 1.628.517 orang
4. SMA: 2.038.893 orang
5. SD dan SMP: 2.422.846 orang.