Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meresmikan The Sanur, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan pertama di Indonesia pada 25 Juni 2025 lalu.
Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam upaya transformasi sektor pariwisata dan kesehatan Indonesia sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan wisata kesehatan di Asia Tenggara.
Sebagai KEK Kesehatan pertama di Indonesia, The Sanur merupakan proyek strategis nasional yang dirancang untuk menjadi ekosistem terpadu yang menghadirkan layanan kesehatan berkelas dunia, fasilitas wellness modern, serta pengalaman penyembuhan holistik yang terinspirasi oleh kekayaan alam dan budaya.
Di Asia Tenggara, pariwisata kesehatan merupakan industri yang memiliki potensi nilai hingga Rp800 triliun per tahun. Angka ini diperkirakan akan terus tumbuh lebih dari 12 persen tiap tahun.
Baca juga: Potret Prabowo Umrah Bareng Menag, Seskab Teddy, Menlu, Menko Pangan dan Bos Danantara
Dengan hadirnya The Sanur, diestimasikan pada tahun 2030 terdapat sekitar 4 hingga 8 persen penduduk Indonesia yang sebelumnya berobat ke luar negeri dapat berobat di The Sanur.
Sehingga, kontribusi The Sanur terhadap GDP nasional diperkirakan dapat menahan laju devisa yang ke luar mencapai Rp86 trillun dan menambah devisa ke Indonesia sebesar Rp19 trilun.
Tak hanya itu, The Sanur juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 18.375 orang.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menekankan bahwa dengan hadirnya KEK Sanur, menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki aset yang strategis khususnya di sektor pariwisata dan kesehatan.
"Kami memastikan aset-aset ini dikelola secara optimal untuk mendorong pertumbuhan investasi. Melalui KEK Sanur, kami melihat potensi besar untuk menarik investor global di dua industri besar yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional, yakni sektor kesehatan dan sektor pariwisata,” ucap Rosan dalam keterangan resminya, Rabu 9 Juli 2025.
Terletak di atas lahan seluas 41,26 hektar, The Sanur dikembangkan sebagai health and wellness destination di Indonesia dengan dilengkapi oleh fasilitas kesehatan dan
pariwisata yang terintegrasi diantaranya International Medical Facility yaitu Bali International Hospital yang berkapasitas hingga 240.000 pasien dengan dilengkapi berbagai klinik internasional dengan Center of Excellence yang meliputi CONGO (Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterology, Orthopedics), Stem Cell, Aesthetic Surgery, Fertility Treatments, Eye Specialists, dan Geriatric.
Baca juga: Dony Oskaria Bantah Isu Danantara Bisa Ganti Direksi BUMN
Selain itu, terdapat juga berbagai klinik dengan brand ternama di dunia, di antaranya Alster Lake Clinic, klinik terapi sel asal Jerman yang berfokus pada healthy aging dan self regeneration.
The Sanur juga dilengkapi dengan akomodasi hotel dengan fasilitas bintang 5 yakni The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel yang merupakan hotel tertinggi di Bali dengan 10 lantai dan 274 kamar.
Selain itu, terdapat juga Convention Center berstandar internasional yang mampu menampung 5.000 pax, ethnobotanical garden seluas 4, Ha sebagai paru-paru kawasan, infrastruktur dasar seperti ground water tank, waste treatment plant, TPS, dan Power House, Command Center, area komersial serta Sentra UMKM Sanur sebagai rumah bagi para pelaku UMKM Sanur.
Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan pentingnya menghadirkan layanan kesehatan berkualitas tinggi dalam negeri.
“Bapak Presiden selalu mengingatkan bahwa kita bangsa besar, bangsa yang bisa berdiri di atas kaki sendiri. Tapi kenyataannya, tiap tahun sekitar 2 juta masyarakat kita berobat ke luar negeri dan menghabiskan hampir Rp150 triliun. Ini menjadi tantangan besar yang harus dijawab secara sistemik dan KEK Sanur adalah bagian dari jawabannya,” ungkap Erick.
Baca juga: Danantara Dapat Investasi Rp162 Triliun dari Raksasa Energi Arab Saudi
Sementara itu, Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melalui anak usahanya, InJourney Hospitality, sebagai pengelola KEK Sanur, terus berkomitmen untuk mengembangkan kawasan ini sebagai langkah penting untuk melakukan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menjelaskan bahwa sektor pariwisata merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia dan juga menjadi salah satu penyumbang devisa utama bagi negara.
“Kami memproyeksikan KEK Sanur dapat membuka kesempatan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong peningkatan jumlah wisatawan mancanegara untuk berwisata dan berobat ke Indonesia,” tutup Maya.